Seperti Kasus Bhayangkara FC, Penentuan Juara Liga Champions juga Pernah Diwarnai 3 Kontroversi dan Drama Ini

By Nina Andrianti Loasana - Rabu, 8 November 2017 | 17:58 WIB
Calon Juara Liga 1, Bali United (kiri) dan Bhayangkara FC (kanan). (BOLASPORT.COM)

 Bhayangkara FC sedang menjadi sorotan setelah komdis PSSI memeberikan tambahan 2 poin gratis yang cukup kontroversial pada the guardian.

Poin tersebut diberikan setelah Mitra Kukar dinyatakan bersalah karena memainkan Mohamed Sissoko yang sedang mendapatkan hukuman larangan bermain dalam pertandingan kontra Bhayangkara yang berlangsung pada, Jumat (3/11/2017).

Namun pihak Mitra Kukar mengaku tidak pernah mendapatkan surat dari PSSI serta Nota Larangan Bermain (NLB) yang diterbitkan PT LIB jelang laga Mitra Kukar Vs Bhayangkara FC.

"Sampai saat kemarin jelang pertandingan belum dapat keputusan itu. Itu bisa saja terlambat dari PSSI-nya," kata Direktur Operasional Mitra Kukar, Suwanto, saat dihubungi Rabu (8/11/2017).

Terlebih lagi, berdasarkan regulasi Liga 1, seharusnya Mohamed Sissoko hanya dikenakan larangan bermain satu kali (lawan Persib).

Alhasil kubu Bali United yang saat ini memuncaki klasemen merasa dirugikan karena dengan tambahan poin tersebut, Bhayangkara saat ini memiliki poin yang sama dengan Bali United.

Kini Bhayangkara FC dan Bali United memiliki perolehan poin yang sama yaitu 65.

Namun secara head to head, Bhayangkara FC lebih unggul daripada Bali United.

Rupanya tak hanya di Liga 1 saja, kontroversi juga pernah mewarnai liga-liga paling bergengsi di dunia.

Mulai dari tuduhan doping hingga penyuapan, berikut 3 skandal yang pernah mewarnai perebutan juara Liga Champion dan Piala Eropa: