Belajar Memahami Laws of the Game untuk Masa Depan Sepak Bola Indonesia

By Rabu, 15 November 2017 | 18:29 WIB
Wasit asal Iran, Alireza Faghani, yang menjadi salah satu pengadil di pertandingan Liga 1 2017. (TABLOID BOLA)

Keputusan tersebut sesuai dengan yang tertulis dalam pasal 5 Laws of the Game mengenai wasit  untuk persoalan ofisial tim.

Tertulis bahwa wasit dapat mengambil tindakan mengusir ofisial tim dari arena permainan jika tidak dapat mengendalikan diri untuk bersikap yang bertanggung jawab. 

Contoh lain dari integritas dan keberanian wasit asing dalam menerapkan dan menegakkan Laws of the Game terjadi dalam pertandingan pekan ke-33 Gojek-Traveloka Liga 1 2017 antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung di Stadion Manahan, Solo, pada 3 November 2017.

Wasit berlisensi FIFA asal Australia, Shaun Evans, meniup pluit tanda pertandingan berakhir di menit 83 setelah Manajer Persib, Umuh Muchtar, memanggil para pemainnya di tengah permainan untuk memprotes keputusan wasit mengartu merah bek Maung Bandung, Vladimir Vujovic.

(Baca Juga: Timnas Indonesia Bakal Hadapi Peserta Piala Dunia 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno)

Mantan wasit lokal berlisensi FIFA, Purwanto, menilai keputusan Shaun Evans sudah tepat dan sesuai dengan Laws of the game pasal 5 tentang wasit.

"Sesuai aturan, wasit berhak memberikan teguran, peringatan, usiran, bahkan menghentikan pertandingan sebelum waktunya jika ada gangguan dari pihak luar. Tentu saja keputusan tersebut harus berdasarkan pertimbangan yang matang," kata Purwanto.


Statistik penampilan wasit asing di Liga Indonesia(TABLOID BOLA)

Keputusan-keputusan wasit berdasarkan Laws of the Game harus dihormati.

Purwanto menjelaskan bahwa apapun keputusan wasit di atas lapangan bukan disebabkan kejengkelan pribadi terhadap salah satu pemain atau tim.