Sepak Bola di Tubuh Sriwijaya FC Tercampur Aduk oleh Politik?

By Ramaditya Domas Hariputro - Minggu, 15 Juli 2018 | 18:17 WIB
Manajer Sriwijaya FC, Ucok Hidayat, diarak pemainnya usai Sriwijaya FC memastikan gelar juara Piala Gubernur Kaltim 2018 setelah di laga final mengalahkan Arema FC 3-2 di Stadion Palaran Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (04/03/2018) malam. ( SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM )

Eksodus sederet pilar penting Sriwijaya FC pada putaran kedua Liga 1 2018 dikaitkan dengan isu tak sedap.

Kencang berhembus bahwa kepergian delapan pemain Sriwijaya FC adalah karena tunggakan gaji.

Namun kabar lebih lanjut, hancurnya skuat Sriwijaya FC pada penghujung putaran pertama karena ada campur tangan politik.

Jika iya, lantas bagaimana politik bisa masuk dalam tubuh Sriwijaya FC?

(Baca Juga: Dalam 10 Tahun Terakhir, Sepak Bola Malaysia Ukir Tiga Sejarah Manis di Indonesia)

Putri pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan, yakni Febia Aldina Darmawan membeber praktik politik yang memayungi Sriwijaya FC.

Hal itu diungkapkan Febia melalui unggahan di akun pribadi lewat fitur Instagram story.

Memang, dalam unggahannya, Febia tak mencantukan nama Sriwijaya FC.

Namun, saat itu juga muncul dugaan kuat bahwa klub yang dimaksud tak lain adalah Laskar Wong Kito.

(Baca Juga: Putaran Kedua, Borneo FC Bakal Padukan Kecepatan Mantan Persija dan Persib)