6 Pemain Indonesia yang Terus Bertahan di Kasta Tertinggi Tanpa Berganti Klub

By Alvino Hanafi - Senin, 23 Juli 2018 | 07:31 WIB
Hariono, Ian Kabes, Ismed Sofyan, dan Dendi Santoso tetap berkarier di kasta tertinggi tanpa berpindah klub. (ISTIMEWA)

Di Indonesia, bukan perkara mudah untuk menjadi pemain yang tetap bertahan di kompetisi kasta tertinggi, dalam waktu kurang lebih hampir se-dekade, dan tanpa berpindah klub.

Masalah finansial serta mandeknya kompetisi kerap meluluhkan kesetiaan pemain.

Bambang Pamungkas dan Boaz Solossa yang dikenal sebagai ikon timnya masing-masing pun tak mampu melakukannya.

Bambang sempat keluar dari Persija untuk bergabung dengan Pelita Bandung Raya pada 2013 lantaran gajinya tak dibayar.

Sementara Boaz Solossa pernah pindah ke Carsae FC di Liga Timor Leste ketika kompetisi sedang dibekukan pada 2015.

(Baca juga: 5 Pemain Bola Indonesia Tercantik, Nomor 1 Bikin Pria Pengin Bobol Hatinya)

Bukan perkara mudah memang jika berada dalam situasi seperti dua nama di atas.

Namun demikian, bukan berarti tak ada  pemain yang tetap loyal pada klub dalam waktu yang lama dan hebatnya lagi tetap bermain di kompetisi kasta tertinggi.

Berikut pemain paling loyal di Liga 1 musim ini:

1.Dendi Santoso (Arema)


Pemain depan Arema FC, Dendi Santoso, saat tampil melawan Persela Lamongan pada laga kedua Piala Presiden 2018 Grup E di Stadion Gajayana Malang, Jawa Timur Sabtu (20/01/2018) malam.(SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Dendi Santoso merupakan produk asli Arema.

Pemain kelahiran Malang ini bergabung bersama skuat Singo Edan pada Liga Super Indonesia musim 2009-2010.

Di tahun perdananya, Dendi sukses mengantarkan Arema meraih trofi perdananya di Liga Indonesia.

Musim ini merupakan musim kesembilan Dendi berkiprah di Arema.

Loyalitas Dendi sempat terusik saat terjadi dualisme liga pada 2012.

(Baca juga: Sukses sebagai Youtuber, Cita-cita Bayu Skak Ternyata Menjadi Pemain Sepak Bola)

Itu karena Dendi sempat bergabung dengan skuat Arema lainnya yang berlaga di Indonesia Premier League.

Kendati demikian, Dendi hanya beberapa bulan saja di sana.

Ia pun memilih kembali ke skuat Arema yang berlaga di Liga Super Indonesia setelah itu.

Sebetulnya selain Dendi ada sosok Kurnia Meiga yang sama loyalnya dengan Dendi.

Hanya saja sang pemain kini sudah tak aktif bermain sepak bola lagi.

2.Yustinus Pae (Persipura Jayapura)


Tinus Pae sedang berebut bola dengan Kim Jeffrey di Stadion Mandala, Jayapura, Senin (28/8/2017).(PERSIB.CO.ID)

Yustinus Pae atau Tinus Pae merupakan salah satu pemain paling loyal di skuat Persipura musim ini.

Tinus begabung di Persipura pada 2007 setelah sebelumnya memperkuat Persitoli Tolikara.

Musim ini merupakan musim kesebelas Tinus berkiprah bersama skuat Mutiara Hitam di kompetisi resmi.

Sebenarnya Tinus pernah menyarungi jersey Borneo FC hanya saja Tinus membela Pesut Etam bukan di ajang resmi.

Tinus sempat dipinjam  Borneo FC II pada ajang Piala Presiden 2018 namun setelah itu ia kembali ke Persipura.

3. Ian Louis Kabes (Persipura Jayapura)


Pemain Persipura, Ian Louis Kabes, salah satu pemain senior yang siap dimaksimalkan pelatih Jafri Sastra memotivasi pilar-pilar muda skuat Mutiara Hitam. (SUCI RAHAYU/BOLA/JUARA.NET)

Ian Kabes merupakan pemain dengan masa bakti terlama di Persipura.

Ian bergabung di Persipura pada 2005 setelah di musim sebelumnya memperkuat Persijap Jepara.

Musim ini merupakan musim ke-13 Ian di Persipura.

Selama 13 musim itu pula Ian tetap setia bersama Persipura tanpa pernah berpaling.

(Baca Juga: Chelsea, PSG, dan Juventus Bakal Tukar Gelandang di Bursa Transfer?)

Berbeda dengan Boaz Solossa atau Manu Wanggai yang sempat pindah ke Liga Timor Leste pada 2015, Ian memilih menganggur saat Liga Indonesia dibekukan ketimbang ikut ke Timor Leste.

Bersama Persipura, Ian telah mempersembahkan empat trofi juara liga di tambah satu trofi juara ISC A 2016.

Itu berarti, keempat bintang yang tertera di atas logo Persipura saat ini didapat berkat andil Ian.

4. Atep (Persib Bandung)


Gelandang Persib Bandung, Atep, saat tampil melawan Madura United pada pekan ketujuh Liga 1 2018 di Stadion Gelora Ratu Pamellingan Pamekasan, Jawa Timur, Jumat (04/05/2018) sore. ( SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM )

Atep bergabung di Persib Bandung pada musim 2008-2009 atau tepatnya saat Liga Super Indonesia edisi perdana.

Atep bergabung dengan tim impian masa kecilnya itu setelah di musim sebelumnya memperkuat Persija Jakarta yang dikenal memiliki rivalitas sengit dengan Persib Bandung.

Musim ini merupakan musim kesepuluh Atep alias se-dekade Atep berkostum Persib Bandung.

Selama sepuluh musim membela Persib, pemain asal Cianjur itupun telah mempersembahkan satu trofi juara Liga Indonesia pada 2014.

5. Hariono (Persib Bandung)


Gelandang Persib Bandung, Hariono saat melawan Persela Lamongan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Senin (16/7/2018).(ALVINO HANAFI/ BOLASPORT.COM)

Meski bukan berasal dari Jawa Barat atau bersuku Sunda, Hariono sukses menjadi salah satu pemain dengan masa bakti paling panjang di skuat Persib musim ini bersama Atep.

Bergabung ke Persib di tahun yang sama dengan Atep yakni 2008, musim ini Hariono telah menginjak tahun kesepuluhnya bersama skuat Pangeran Biru.

Bersama Atep, Hariono pun sukses menuntaskan misi puasa gelar 19 tahun Persib dengan membawa klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat itu menjadi kampiun Liga Indonesia pada 2014.

6.Ismed Sofyan


Para pemain Persija Jakarta termasuk Ismed Sofyan menjalani latihan di lapangan Asifa Malang, Jawa Timur pada Minggu (17/04/2016). ( SUCI RAHAYU/JUARA.NET )

Masa bakti Ismed Sofyan kepada tim ibu kota, Persija Jakarta telah menginjak musim ke-16.

Ismed bergabung bersama Persija pada 2002 setelah sebelumnya memperkuat klub asal Jakarta lainnya yakni Persijatim Jakarta Timur pada musim 2001.

Selama 16 tahun berkiprah di Persija, pemain asli Aceh itu kerap menjadi aktor utama dalam laga sarat gengsi antara Persib Bandung vs Persija Jakarta.

(Baca juga: 5 Hal Aneh yang Terjadi pada Momen Liburan Mohamed Salah, dari Foto Bareng Cewek Seksi hingga Panen Kritik Pedas)

Di mata fan Persija, Ismed sudah pasti dianggap sebagai sosok protagonis utama. Sementara di mata fan Persib, pemain 38 tahun itu kerap ditempatkan sebagai sosok antagonis nomor satu.

Kendati sudah 16 musim berkiprah di klub ibukota, Ismed belum pernah sekalipun mengangkat trofi juara Liga Indonesia.