Barito Putera, 30 Tahun Berdiri Buah Dedikasi dari Ayah dan Sang Ibu Manajer

By Estu Santoso - Selasa, 4 September 2018 | 19:49 WIB
Manajer Barito Putera, Hasnuryadi Sulaeman (kiri) dan Guru Zuhdi, penasehat klub asal Kalimantan Selatan saat memberikan keterangan terkait eksistensi 30 tahun Barito Putera di Banjarmasin, Selasa (4/8/2018) malam. (ESTU SANTOSO/BOLASPORT.COM)

Indonesia tak memiliki banyak klub sepak bola dengan pembiayaan murni swasta bertahan lama. Barito Putera adalah klub pro Tanah Air yang mampu eksis selama tiga dekade tanpa embel-embel plat merah.

Manajer Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman, berkisah soal 30 tahun usia klub yang dimiliki kelompok usaha keluarganya, Hasnur Grup.

Barito Putera yang tepat berusia 30 tahun pada 21 April 2018, diceritakan Hasnuryadi bagian dari rasa cinta ayahnya, H Abdulsamad Sulaeman pada Tanah Banua, julukan Kalimantan Selatan.

“Sebelum ada Barito Putera, ayahanda saya memiliki klub lokal Kalsel dengan nama PS Nusantara,” kata Hasnuryadi kepada BolaSport.com di Banjarmasin, Selasa (4/8/2018) malam.

“Para pemain tim itu tinggal di rumah kami dan Ibu saya (Hj Nurhayati) yang memasak makanan mereka,” tuturnya.

Dari rasa cinta dan hal yang sangat terasa kekeluargaannya itu, H Sulaeman pun akhirnya memiliki keinginan kuat membuat klub dan bisa eksis pada level nasional.

“Saat itu, kami sekeluarga ada di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Ayah saya akan dioperasi untuk sakit yang kata dokter cukup mengkhawatirkan,” kata Hasnuryadi.

“Namun, ayah tetap ingin membuat PS Barito Putera dan klub segera berdiri. Akhirnya, kami menghubungi ketua umum PSSI saat itu, Pak Kardono untuk meresmikan.”

Barito Putera pun akhirnya berdiri pada 21 April 1988.

“Tanggal itu adalah hari lahir ayah kami, maka Barito Putera lahir dengan diiringi rasa cinta dan kekeluargaan,” ucap Hasnuryadi dengan nada bangga.