Siluet Abah dan Mamah pada Jersey, Cara Barito Putera Menghargai Eksistensi dan Tradisi

By Estu Santoso - Rabu, 5 September 2018 | 13:35 WIB
Rizky Pora saat menghadiri acara launching jersey edisi khusus 30 tahun Barito Putera pada Selasa (4/9/2018). (ESTU SANTOSO/BOLASPORT.COM)

Kekeluargaan, itulah yang menjadi dasar kuat eksistensi Barito Putera sampai 30 tahun di sepak bola Indonesia.

Manajer Barito Putera, Hasnuryadi Sulaeman dengan bangga menyebutkan kedua orang tuanya adalah bukti nyata cinta dan rasa kekeluargaan yang mendasari klub yang dikelolanya.

Pada Selasa (4/8/2018), manajemen Barito Putera merilis jersey edisi khusus 30 tahun klub tersebut berdiri.

Sebagai informasi BolaSporter, tim berjuluk Laskar Antasari ini berdiri pada 21 April 1988.

(Baca Juga: Mau Dapat Tiket Timnas Indonesia Vs Mauritius? Ini Caranya)

“Abah, ayahanda saya, selalu mengajarkan kekeluargaan dan ini yang akan kami jaga untuk Barito Putera,” kata Hasnuryadi kepada BolaSport.com.

“Kami pun memberikan siluet abah dan mamah pada jersey terbaru Barito Putera di bagian punggung kaus,” katanya.


Detail patch khusus yang ditempel pada bagian punggung jersey edisi spesial 30 tahun Barito Putera.(ESTU SANTOSO/BOLASPORT.COM)

Selain itu, jersey berwarna merah produk apparel kenamaan asal Inggris, Umbro ini juga memiliki hal yang menonjolkan kebanggaan atas Kalimantan Selatan.

“Kami ingin Pride of Banua jadi slogan klub ini dan memacu pemain berprestasi maksimal,” ucapnya mantap