Tanggapan Edy Rahmayadi Soal Potensi Intervensi Pemerintah

By Muhammad Robbani - Rabu, 26 September 2018 | 15:13 WIB
Ketum PSSI, Edy Rahmayadi menggelar jumpa pers, membahas soal kematian suporter, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (25/9/2018). (MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, secara resmi menghentikan sementara Liga 1 selama dua pekan.

Menpora menuntut PSSI dan pihak-pihak terkait untuk menuntaskan kematian suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, selama dua pekan.

Bukan tidak mungkin Menpora selaku pemerintah akan turun tangan jika masalah ini belum juga tuntas setelah waktu yang sudah ditetapkan.

Lalu bagaimana tanggapan Ketua Umum PSSI, Edy Rahyamadi jika pemerintah ikut menangani masalah ini?

"Pak Menteri sudah memberikan deadline kalau mau turun itu wewenang beliau. Itulah kehadiran pemerintah sesuai nawacita presiden," kata Edy Rahmayadi kepada wartawan di Hotel Borobudur, Selasa (25/9/2018).

"Namun, jangan cuma turun saat ada pelanggaran dan memberi hukuman, itu namanya algojo tapi juga reward dan hukuman. Bukan hukuman tok, saya bersyukur alhamdulilah kalo ada yang mau pikirkan ini," ujarnya menambahkan.

(Baca juga: BREAKING NEWS - Akibat Insiden Berdarah GBLA, Menpora Resmi Stop Liga Indonesia)

Hanya, pria yang juga pembina PSMS Medan itu meminta kepada pihak lain untuk tak ikut serta dulu dalam tempo dua pekan ini.

Jika pada akhirnya menemui jalan buntu dan menganggap sepak bola sebagai biang masalah, Edy mengaku tak ragu untuk membubarkan olahraga paling diminati di tanah air itu.