Manajer Madura United: Penghentian Laga karena Lagu Rasis di Liga 1 Harus Diperjelas

By Mochamad Hary Prasetya - Sabtu, 6 Oktober 2018 | 10:00 WIB
Momen saat Manajer Madura United, Haruna Soemitro (kanan), bersama Muhammad Rifad Marasabessy usai laga timnas U-19 Indonesia melawan Thailand di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Senin (9/7/2018). (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

 Beberapa waktu yang lalu Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, mengatakan bahwa ada kesepakatan mengenai penghentian pertandingan bila terdengar lagu berbau rasisme saat pertandingan di sepak bola Indonesia terutama Liga 1 2018.  

Namun, belum diketahui peraturan tersebut kapan mulai diterapkan.

Pria yang akrab disapa Jokdri itu mengatakan menyerahkan semuanya kepada para pemain yang di lapangan.

Jika dalam pertandingan terdengar lagu yang menghina klub lain, maka kemudian menjadi hak pemain untuk melanjutkan laga atau tidak.

(Baca Juga: Sekjen PSSI Buka Suara soal Catatan Buruk Luis Milla di Timnas Indonesia Jelang Piala AFF 2018)

(Baca Juga: Persib Mau Berkandang di Serui, Ini Jawaban Operator Liga 1)

Mendengar peraturan tersebut, manajer Madura United, Haruna Soemitro, sangat setuju dengan PSSI.

Menurutnya, sudah seharusnya peraturan tersebut ditegakkan.

“Saya kira itu bagus dan perlu adanya regulasi yang mengatur itu,” kata Haruna.

“Itu juga yang saya usulkan karena kami ingin adanya respek dalam sebuah pertandingan,” kata Haruna menambahkan.

Lebih lanjut Haruna mengatakan ia sangat tidak menyukai dengan nyanyian lagu rasisme dalam sebuah pertandingan.

Terkait peraturannya seperti apa, pria berkacamata itu berharap adanya regulasi yang jelas.

“Peraturan itu harus segera diberitahukan kepada kami. Maksudnya kalau ada lagu rasis, berarti pertandingan itu diberhentikan statusnya apa, apa yang tuan rumah kalah WO, atau hanya berhenti sejenak dahulu, atau pertandingan itu dilanjutkan ke hari berikutnya. Itu soal teknisnya harus diperjelas,” kata Haruna.

“Kalau soal tujuannya saya sepakat tapi cuma masalah teknisnya harus yang perlu dikasih tahu,” tutup Haruna.