Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Terdapat insiden-insiden dalam partai Derbi Jatim antara Arema FC versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (6/10/2018) yang luput dari sorotan.
BolaSport.com merangkum dari berbagai sumber ada lima insiden yang tak banyak mendapat sorotan dari publik.
Laga yang berakhir 1-0 untuk Singo Edan memang tak banyak dibumbui insiden sepanjang pertandingan.
Namun pada akhir laga beberapa oknum Aremania berulah dengan merangsek masuk lapangan.
Tak hanya itu, mereka pun melakukan sikap tak terpuji seperti menghampiri pemain Persebaya.
Baca Juga:
Bahkan ada juga yang melempar botol saat pemain Persebaya masuk ruang ganti.
Melihat insiden lain yang luput dari sorotan, berikut lima hal yang berhasil dirangkum.
Koreo Aremania
Aremania menyajikan atraksi koreografi pada pertandingan melawan Persebaya Surabaya.
Koreo tersebut berupa gambar singa yang duduk di singgasana bak raja.
View this post on Instagramnuwus ilakes atas kemenanganmu sayang .. . #arema #aremania #aremanita #aremafans #malang #aremaday
A post shared by AREMANIA (@aremafans) on
Sikap respek maskot singo
Maskot singo milik Arema FC menunjukkan sikap respek kepada penggawa Persebaya.
Terkhusus kepada asisten pelatih tim, Bejo Sugiantoro saat skuat Bajul Ijo masuk lapangan untuk pemanasan.
Maskot tim beralias Singo Edan menyalami Bejo yang mengawali para pemain untuk masuk lapangan.
Kencing di mulut gawang
Oknum Aremania tertangkap mengencingi mulut gawang Persebaya Surabaya.
Sikap tak terpuji itu memang luput dari tayangan langsung siaran televisi.
Ulah yang dilakukan oknum Aremania seperti sikap oknum Bonek pada pertemuan kedua tim putaran pertama.
Kala itu oknum Bonek juga tampak mengencingi gawang Arema FC saat laga di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (6/5/2018).
Logo Persebaya dibalik
Spanduk bergambar logo Persebaya Surabaya tampak dipampang terbalik.
Logo tersebut ditempel di pagar tribune ekonomi depan tribune VIP.
Kondisi setelah pertandingan
Kondisi lapangan Stadion Kanjuruhan dibanjiri Aremania setelah wasit meniup peluit akhir laga.
Mulanya hanya beberapa oknum saja yang masuk lapangan, namun setelah itu Aremania lainnya ikut merangsek masuk.
Suasana setelah pertandingan memang tak terekam tayangan televisi sepenuhnya.