Dirigen Viking Persib Club Mencium Adanya Konflik Internal di Tim Maung Bandung

By Taufan Bara Mukti - Senin, 19 November 2018 | 11:34 WIB
Dirigen Viking Persib Club, Yana Umar saat beraksi pada laga pembuka Liga 1 antara Persib kontra Arema FC di Stadion GBLA, Kota Bandung, 15 April 2017. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/JUARA.NET)

Dirigen Viking Persib Club (VPC), Yana Umar, curiga ada masalah internal yang terjadi di tim kesayangannya itu.

Adanya masalah internal di tubuh Persib tercium oleh dirigen Viking Persib Club (VPC), Yana Umar.

Dua kekalahan beruntun yang diderita Persib, dari PSMS Medan (0-1) dan PSIS Semarang (0-3), semakin menguatkan pendapat Yana Umar soal adanya gonjang-ganjing di internal Persib.

Selain itu, Yana Umar juga menyoroti pemilihan pemain yang dilakukan oleh Mario Gomez, pelatih Persib, saat melawan PSIS, Minggu (18/11/2018).

Dua sosok vital di posisi bek sayap, Supardi Nasir dan Ardi Idrus, tidak dibawa oleh Gomez ke markas PSIS Semarang.

Baca Juga:

Sebagai gantinya, Mario Gomez memercayakan posisi starter untuk Henhen Herdiana dan Toni Sucipto menggantikan dua pemain tersebut.

Menurut Yana, ketiadaan bobotoh di dalam stadion menyusul sanksi yang diberikan komdis PSSI, sedikit banyak memengaruhi kondisi tim.

Akan tetapi, Yana tetap meyakini bahwa strategi yang dimainkan pelatih memegang peranan lebih penting dalam performa tim.

"Kita kembalikan lagi kepada pelatih, walaupun Persib disanksi (tanpa suporter) kalau benar-benar racikannya bagus, ada semangat untuk menang, insya Allah berhasil," kata Yana Umar dilansir BolaSport.com dari laman Viking Persib.

"Seperti lawan PSMS, semua pemain main di bawah performa. Ada apa? Supardi nggak main, Ardi nggak main. Jelas-jelas mereka dibutuhkan tim. Lihat tadi (kemarin, lawan PSIS -red) permainan sayap kiri dan kanan kami mati di sektor itu, dan gol-gol datangnya dari situ."

(Baca Juga: Piala AFF 2018 - Bambang Pamungkas Beri Pesan untuk Suporter Timnas Indonesia)

"Kalau ada Supardi dan Ardi minimal bisa lebih kuat. Mereka kan nggak akumulasi, cuma alasannya kelelahan. Lalu kenapa Jonathan Bauman yang masih cedera dipaksakan main. Jadi ini ada apa?" tanya Yana.

Menurut Yana, jika ada masalah internal di tubuh Persib, hendaknya manajemen dan tim pelatih cepat mencari solusi.


Striker asing PSIS Semarang berebut bola dengan bek Persib Bandung, Henhen Herdiana di Stadion Moch Soebroto Magelang, Minggu (18/11/2018). ( CHRISTINA KASIH/BOLASPORT.COM )

Jangan sampai, masalah tersebut memengaruhi performa Maung Bandung di atas lapangan.

Yana Umar juga meminta manajemen menjadi penengah jika ternyata ada permasalahan yang terjadi antara jajaran pelatih dan pemain Persib Bandung.

(Baca Juga: Piala AFF 2018 - Sebelum Timnas Indonesia, Gol Corner Kick Pemain Thailand Bersarang ke Gawang Klub Jepang)

"Kalau ada masalah internal harus cepat-cepat diselesaikan, jangan sampai pas pertandingan masih berlanjut. Cepat diselesaiakan, diskusi dong tim dan manajemen, ada apa sebenarnya tidak boleh saling menyalahkan," kata Yana.

"Karena sepak bola itu kesatuan tim, kesalahan tidak hanya ada pada pemain atau pelatih saja. Manajemen pun harus ikut andil," ujarnya mengakhiri.


Selebrasi ringan dari kapten Persib Bandung, Supardi Nasir kala mencetak gol ke gawang Persebaya Surabaya pada laga tunda pekan kesembilan Liga 1 2018 di Stadion Gelora Bung Tomo, Kamis (26/7/2018). ( ISTIMEWA )

TUDUHAN PENGATURAN SKOR untuk SANG KAPTEN

Belakangan, setelah kalah 0-3 dari PSIS Semarang, Persib Bandung memang tengah diguncang masalah internal.

Di media sosial beredar screenshot percakapan yang menyebutkan bahwa pelatih Mario Gomez, menuduh beberapa pemain menerima suap untuk mengatur skor pertandingan.

(Baca Juga: Piala AFF 2018 - Misteri Mantan Kiper Timnas Indonesia Bikin Media Thailand Penasaran)

Pemain-pemain tersebut di antaranya adalah Supardi Nasir, Ardi Idrus, Patrich Wanggai, dan Eka Ramdani.

Keempat pemain tersebut tak dibawa Gomez dalam pertandingan kontra Mahesa Jenar.

Kabarnya, tuduhan Gomez itu sempat membuat pemain-pemain Persib berang dan nyaris melakukan tindak kekerasan.