Umuh Muchtar Setuju Edy Rahmayadi Diganti dan Dorong PSSI Adakan KLB

By Taufan Bara Mukti - Kamis, 29 November 2018 | 16:19 WIB
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi pada acara kerja sama PSSI-BRI, Rabu (1/8/2018). (MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, setuju dengan penggantian Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI. Umuh juga mendorong PSSI melakukan Kongres Luar Biasa.

Umuh Muchtar, manajer Persib Bandung, turut menanggapi desakan pergantian Ketua Umum PSSI.

Belakangan memang santer berembus kritik kepada Edy Rahmayadi selaku Ketua Umum PSSI untuk mengundurkan diri karena rangkap jabatan sebagai Gubernur Sumatra Utara.

Umuh Muchtar pun setuju dengan tagar #EdyOut dan meminta Dewan Pembina PSMS Medan itu untuk mundur.

"Itu kan orang-orang yang bilang, mungkin sudah pada bisa menilai. Saya juga setuju Pak Edy (Rahmayadi) diganti," tutur Umuh Muchtar dilansir BolaSport.com dari Tribun Jabar.

Baca Juga:

"Kalau saya dimusuhin enggak masalah, ini hanya untuk kebaikan persepak bolaan Indonesia," ucap Umuh menambahkan.

Umuh Muchtar merupakan pentolan Kelompok 85 yang mengusung Edy Rahmayadi menjadi Ketua Umum dalam Kongres Luar Biasa PSSI pada 2016.

Kala itu, Umuh beserta pemegang hak suara PSSI mengajukan Edy Rahmayadi sebagai calon pengganti La Nyalla Mataliti yang tersandung kasus korupsi.

Akan tetapi, berbagai masalah kemudian menimpa Edy Rahmayadi hingga banyaknya kritik untuk mantan Letnan Jenderal TNI AD itu.

Umuh juga meminta Edy Rahmayadi tidak merangkap jabatan sebagai Ketua Umum PSSI dan Gubernur Sumatra Utara.

(Baca Juga: Tinggal 2 Pekan Lagi, Ini Daftar Top Scorer Liga 1 2018)

Karenanya, pria yang biasa disapa Wak Haji itu mendorong PSSI untuk melakukan Kongres Luar Biasa untuk memilih Ketua Umum baru.

"Saya setuju KLB, saya dorong PSSI lakukan KLB, sudah banyak pihak telepon saya untuk mendorong ke KLB. Silakan kalau marah lagi ke saya, silakan saya sudah capek," ucap pria 70 tahun itu.


Manajer Persib, Umuh Muchtar, saat memberi pernyataan terkait sanksi Komdis PSSI terhadap Ezechiel N'Douassel di Graha Persib, Jumat (3/8/2018). ( BUDI KRESNADI/BOLASPORT.COM )

"Urus saja yang lain jangan merangkap-merangkap gini. Harus serius harus ada keberanian dan tegas, jangan menyalahkan wartawan lagi. Secepatnya KLB, kalau bisa tahun depan setelah beres liga," kata Umuh Muchtar.

Umuh juga mengungkapkan kriteria Ketua Umum PSSI yang ideal menurutnya.

"Pokoknya yang berani ngemodal. Kalau jadi ketua harus berani membuang waktu dan mengeluarkan duit," kata Umuh Muchtar.

EDY RAHMAYADI SEMPAT MEMINTA MUNDUR


Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, seusai pertemuan dengan pengurus dan bonekmania di Surabaya, Rabu (28/12). ( TB KUMARA/JUARA.net )

Hal itu disampaikan secara langsung oleh anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Refrizal, pada saat acara Mata Najwa, Rabu (28/11/2018).

Namun sepertinya permintaan mundur Edy sebagai Ketum PSSI ditolak oleh Exco.

Pasalnya, Edy sudah menolak ketika ada bandar judi untuk menyogok PSSI dengan uang tunai Rp 1,5 triliun.

“Saya dan Gusti Randa (Exco PSSI) saksinya bahwa pak Edy sempat mau mundur dari ketum PSSI. Tapi akhirnya kami larang dan memintanya untuk bertahan,” kata Refrizal.

(Baca Juga: Piala AFF 2018 - 5 Raja Passing Timnas Indonesia Versi Media Asing)

Setelah ditolak oleh Exco PSSI, Edy sempat berbicara dengan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI untuk meminta mundur.

Pria yang juga menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara itu mengumpulkan para Asprov PSSI di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat.

“Saat itu semua kompak Asprov PSSI menolak dan meminta pak Edy bertahan karena dia sudah menolak bandar judi yang ingin menyogoknya,” kata Refrizal.

“Pak Edy itu merupakan benteng sepak bola kita karena dia memiliki sikap yang tegas,” tutup Refrizal.