Kekalahan Telak yang Berujung Degradasi Sudah Dapat Diprediksi Pelatih PSMS Medan

By Irfa Ulwan - Senin, 10 Desember 2018 | 17:52 WIB
Pemain dan pelatih PSMS Medan, Shohei Matsunaga serta Peter Butler memberikan keterangan pers seusai laga kontra PS Tira, Rabu (5/12/2018). ( MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM )

Kekalahan PSMS Medan dengan skor telak 1-5 dari PSM Makassar mengantar mereka turun dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1.

Melakoni partai hidup mati di Stadion Andi Mattalatta, Kota Makassar pada Minggu (9/12/2018), PSMS Medan tak berdaya.

Hasil negatif itu membuat PSMS Medan kembali ke Liga 2 pada musim 2019.

(Baca juga: Perseru Bungkam Persipura pada Derbi Papua dan Bertahan di Liga 1)

Pelatih PSMS, Peter Butler, mengaku tak taget dengan hasil pada laga pamungkas Liga 1 2018 itu.

Sebab sebelum melakoni laga di Makassar, Peter mengungkapkan bahwa pamain-pemainnya sudah tidak memiliki motivasi.

(Baca juga: Gagal Juara di Liga Super China, Klub Ini Justru Berani Bersaing dengan Liverpool dan Inter Milan)

(Baca Juga: Mantan Anggota EXCO PSSI Sebut PSMS Medan Memang Tidak Layak di Liga 1)

Peter paham betul, mental anak-anak asuhnya sudah kepalang hancur pascakalah pada laga tunda kontra PS Tira, beberapa waktu lalu.

Pelatih asal Inggris itu menambahkan, meski dirinya telah memotivasi sepanjang pekan, tetapi hal itu tidak banyak membantu.

(Baca juga: Mitra Kukar dan Sriwijaya FC, Dua Klub 'Pindahan' yang Harus Turun Kasta dari Liga 1)

"Para pemain menatap pertandingan melawan PSM dengan mental yang hancur," tutur Butler, kutip BolaSport.com dari laman resmi Liga Indonesia.

"Saya memotivasi mereka sepanjang pekan ini seusai kalah dari PS Tira. Saya tidak melihat semangat mereka di pertandingan ini."

Menanggapi hasil itu, Peter Butler mengaku kecewa dan sedih.

(Baca Juga: Sikap Djanur pada Awal Musim Digadang-gadang Jadi Akar Kegagalan PSMS Medan)

Eks Pelatih Perspiura Jayapura ini merasa sudah bekerja ekstra keras, untuk mengangkat Ayam Kinantan keluar dari zona degaradasi.

Akan tetapi, Butler mengaku mendapat sisi positif dari kegagalan ini.

Meski terlempar dari Liga 1, dia berkeyakinan bahwa PSMS sudah lebih matang sebagai satu kesatuan.

"Saya sangat kecewa dan sedih, tetapi saya tahu telah memberikan efek baik kepada pemain. Membuat mereka lebih baik dan disiplin sebagai sebuah tim," katanya menambahkan.

(Baca Juga: Djadjang Nurdjaman Disebut Punya Andil atas Terdegradasinya PSMS Medan)

Ayam Kinantan mengakhiri kompetisi di posisi buncit.

Legimin Raharjo dkk hanya mampu mengoleksi 37 poin dari 34 laga yang telah dilakoninya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Juara Liga 1 2018, Persija Jakarta. . Selamat!!! . #persija #persijaday

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on