Sekelumit Kisah Perjuangan Persebaya dan Limpahan Berkah di Musim 2017

By Ramaditya Domas Hariputro - Minggu, 26 November 2017 | 19:49 WIB
Aksi Bonek dalam Bela Persebaya di jalanan protokol Kota Surabaya berlangsung aman dan tertib pada Senin (26/12/2016) siang. (TB KUMARA/JUARA.NET)

Perjuangan Persebaya Surabaya untuk bisa naik kasta ke Liga 1 musim depan tak semulus yang dibayangkan.

Jika ingin merawat ingatan, tim Bajul Ijo sempat menginjak berbagai duri yang menghambat laju mereka untuk bisa setidaknya berlaga di kompetisi resmi.

Tentunya, segenap publik juga telah mengetahui bagaimana kerja keras segenap elemen dari Persebaya untuk memulihkan status mereka di mata federasi.

Persebaya sempat terjerat kasus dualisme. Kejadian kelam itu membuat nama tim kebanggaan Bonek absen berlaga di kompetisi resmi PSSI.

(Baca Juga: Pahlawan Sejati bagi Kota Pahlawan Itu Bernama Irfan Jaya)

Alhasil seusai degradasi pada ISL 2010, nama Persebaya beserta Bonek-nya seakan hilang ditelan bumi dan tak muncul mewarnai hiruknya sepak bola Indonesia.

Dengan keadaan tak mengenakkan seperti itu, akhirnya Bonek pun bersikap dengan melakukan beberapa aksi serta upaya untuk mengawal tim kebanggaannya.

Beberapa kali upaya Bonek tak membuahkan hasil. Mereka sempat tertatih, terutama saat Bonek menyerbu Kota Jakarta dalam Kongres PSSI pada akhir 2016.

Ujungnya, perjuangan Bonek pun mendapat jawaban manis. Kongres PSSI di Hotel Aryaduta, Bandung, 7-9 Januari 2017, melahirkan putusan indah bagi Persebaya.

Tertulis dalam buku riwayat perjalanan Persebaya, pada Minggu 8 Januari 2017 akhirnya status Persebaya Surabaya dalam keanggotaan PSSI dipulihkan.