Semen Padang Amankan Tiket 8 Besar, Juara Grup Barat Menunggu

By Yosrizal - Kamis, 20 September 2018 | 12:14 WIB
Pemain Semen Padang merayakan kemenangan atas Persik Kendal dalam laga lanjutan Liga 2 di Stadion H. Agus Salim, Padang, Selasa (18/9/2018). (@SEMENPADANGFCID/INSTAGRAM)

Dari sisa petandingan Persis, tiga diantaranya juga harus dilakoni di kandang lawan. Yaitu saat melawat ke Persiraja, Aceh United, dan PSPS Pekanbaru.

Tetapi menurut Syafrianto, timnya tak boleh jemawa karena segala sesuatu masih bisa terjadi selama kompetisi masih bergulir.

"Optimis, ya. Tetapi perjuangan belum berakhir. Lawan-lawan juga terus berjuang membuntuti kami. Semuanya ingin yang terbaik. Semuanya juga sama-sama optimis," tutur Syafrianto.

(Baca Juga: Cristiano Ronaldo Kartu Merah, Massimiliano Allegri Beri Saran untuk Wasit)

Perbedaan poin yang cukup signifikan, juga belum menjami timnya aman di puncak klasemen.

"Untuk tiket delapan besar saya sangat optimis. Tetapi untuk juara grup masih perlu perjuangan. Gengsi juara grup memang harus diperjuangkan," tambahnya.

Manajer Semen Padang, Win Benardinho, mengakui langkah timnya sudah menuntaskan target awal, tiket ke delapan besar. Berikutnya adalah mengamankan posisi puncak klasemen Grup Barat.

"Memang bukan target utama. Karena sasaran kami adalah kembali ke Liga 1. Ini yang harus diperjuangkan. Karena ini adalah harga mati sekaligus tantangan yang diberikan manajemen kepada kami," tambah Win.

(Baca Juga: Respons Pelatih Persija Soal Jadwal Terbaru Laga Kontra Persib)

Pekan ke-18 dan 19, Semen akan bertandang ke kandang Persiraja dan Aceh United di Banda Aceh. Dua laga ini Syafrianto hanya mematok dua poin.

Kalau ini tercapai, maka langkah untuk menjuarai Grup Barat akan semakin mudah.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Di era 2000-an paling tidak ada dua penyerang top yang terpiggirkan di timnas, yaitu Musikan dan Aliyuddin. Kedua pemain ini tampil memukau bersama klub masing-masing, Persik Kediri dan Persikota Tangerang. Nama Musikan patut digaris bawahi. Dia disebut-sebut sebagai talenta besar yang disia-siakan oleh timnas. Modal kampiun Liga Indonesia Bank Mandiri (LIBM) 2003 plus penghargaan Bola Emas alias pemain terbaik seakan tak menarik perhatian pelatih Ivan Kolev (2002-2004) Musikan sama sekali tidak pernah dipanggil memperkuat timnas yang kala itu tengah bersiap menyambut dua turnamen bergengsi, yakni Piala Asia 2004 dan Piala Tiger 2004. Dia tenggelam dalam bayangbayang Bambang Pamungkas, Ilham Jayakesuma, dan bintang muda Boaz Solossa. Kasus Musikan bahkan sempat memancing emosi pelatihnya di Persik, Jaya Hartono. Dia merasa Kolev telah sengaja menepikan potensi putra terbaik Kediri tersebut Silahkan nikmati tulisan selengkapnya di Tabloid BOLA edisi 2905, terbit 18 September 2018. #TabloidBOLA #Striker #Timnas #indonesia

Sebuah kiriman dibagikan oleh TABLOID BOLA (@tabloid_bola) pada