Sama-sama Mengejutkan, Neymar dan Najwa Shihab Punya Kesamaan

By Jalu Wisnu Wirajati - Rabu, 9 Agustus 2017 | 18:34 WIB
Neymar diperkenalkan sebagai pemain baru Paris Saint-Germain (PSG), Jumat (4/8/2017). (LIONEL BONAVENTURE/AFP)

 Neymar dan Najwa Shihab menjadi perbincangan hangat pada bursa transfer musim panas liga-liga Eropa. Apa persamaan di antara keduanya?

Kemarin, Selasa (8/8/2017), Najwa Shihab menyiarkan kabar mengejutkan.

Presenter Metro TV itu memutuskan meninggalkan acara yang dibesarkannya, Mata Najwa.

Melalui akun Instagram pribadinya, Najwa memutuskan mundur dari acara yang telah diampunya sejak 25 November atau hampir 8 tahun dengan total tayang 511 episode.

Belum diketahui ke mana Najwa Shihab akan melangkah atau memulai karier barunya.

Meski menyebutkan akan ke salah satu stasiun televisi lain, belum ada konfirmasi resmi dari kedua belah pihak.

(BACA JUGA: Najwa Shihab Punya Ikatan Ini dengan Bulu Tangkis)

Najwa Shihab merupakan sosok ikonis.

Jika ditanyakan kepada orang siapa orang yang diketahui dari Metro TV, pikiran mereka hampir pasti akan menyebut Najwa atau Surya Paloh - sang pemilik media tersebut.

Satu pekan sebelum Najwa memutuskan mundur, salah satu sosok ikonis di dunia sepak bola juga membuat berita mengejutkan.

Dunia persepakbolaan dikejutkan oleh transfer Neymar Jr dari Barcelona ke Paris Saint-Germain.

Dikatakan mengejutkan karena nilai transfer Neymar mencapai Rp 3,4 triliun dan per pekannya dia akan mendapatkan gaji per bulan Rp 41 miliar.

Nilai transfer sebesar 222 juta euro itu menjadikan Neymar sebagai pemain termahal di dunia.

Harga bintang Brasil itu dua kali lipat dari Paul Pogba yang dibeli "cuma" 105 juta euro oleh Manchester United, setahun sebelumnya.

Sama seperti Najwa, Neymar merupakan sosok ikonis di Barcelona, setidaknya nomor dua setelah Messi.

(BACA JUGA: Trio Macan di Lini Depan PSG, Buka Dikit Joss!)

Meski sudah menjadi pembicaraan sejak masih di Santos, tak bisa dimungkiri bahwa Neymar menjadi lebih besar di Barcelona.

Menurut Neymar, bukan perkara gampang pindah dari Barcelona yang diantarkannya meraih sejumlah titel bergengsi.

"Putusan sulit meninggalkan Barcelona. Saya cinta klub itu dan banyak pemain hebat di sana. Saya harus berpikir berulang kali," tutur Neymar.

Demikian pula dengan Najwa. Dalam akun Instagram pribadinya, dia mengatakan pergi dari Kedoya - lokasi Metro TV - merupakan hal sulit.

Menurut dia, 17 tahun bukan waktu yang singkat. Dia bangga menjadi reporter pertama Metro TV dan bisa berkarya sebagai jurnalis.

Demikian pula dengan Neymar. Meski baru empat tahun di Camp Nou, dia sudah mengantarkan timnya meraih sejumlah titel bergengsi, termasuk Liga Champions.

Dia juga menjadi bagian dari trio ikonis penyerangan bersama Lionel Messi dan Luis Suarez. Mereka dilabeli Trio MSN.

Namun, Neymar telah membuat keputusan. Pergi dari Camp Nou.

"Hati saya mengatakan bahwa inilah saat yang tepat meninggalkan Barcelona dan gabung ke PSG untuk mencari tantangan baru," ucap Neymar seperti dilansir BolaSport.com dari situs resmi klub.

Terlepas dari tudingan mata duitan yang diembuskan sejumlah kalangan, keinginan mencari tantangan baru membuat Neymar mengambil salah satu putusan terpenting dalam hidupnya: meninggalkan zona nyaman!

Neymar jelas meninggalkan zona nyaman di Barcelona. Bersama klub berjulukan Blaugrana itu, Neymar bisa dikatakan akan dengan mudah meraih ketenaran dan kejayaan.

(BACA JUGA: Untuk Pertama Kali, Semedo Jelaskan Pemicu Perkelahian dengan Neymar di Sesi Latihan Barcelona!)

Menurut sang ayah, Neymar mengambil risiko besar dengan pindah ke PSG. Sosok asal Brasil itu juga dianggap tidak mendapatkan peluang lebih besar dalam perburuan Ballon d'Or.

"Sebuah kegilaan apabila Anda bertutur demikian. Lebih mudah mendapatkan itu di Barcelona," ujar Neymar Sr.

Akan tetapi, zona nyaman juga menyimpan bahaya laten.

"A comfort zone is a beautiful place, but nothing ever grows there."

Ya, ketika berada di zona nyaman, orang cenderung akan melakukan hal yang biasa dilakukannya.

Toh, tak perlu susah-susah mengembangkan diri, segala hal positif akan datang dengan sendirinya.

Bukankah ada ujar-ujar menyebutkan bahwa "Pelaut tangguh tidak lahir di laut yang tenang" ?

Neymar pun mungkin punya prinsip seperti itu. Dia tidak akan terlihat tangguh di Barcelona selama masih "dibantu" Lionel Messi.

Ya, jika ingin menjadi kapten utama, Neymar harus bisa menjadi orang yang nomor satu dari kapal yang ada. Dia harus sebagai nakhoda, bukan juru mudi.

Di Barcelona, Neymar jelas tidak mungkin menjadi kapten kapal selama masih ada Lionel Messi. Dia butuh kapal baru untuk membuktikan bahwa dirinya pun bisa menjadi orang nomor satu.

"Setiap orang mengatakan bahwa Neymar harus menjadi pengganti Messi. Neymar tidak mau. Jadi, dia harus meninggalkan Messi, yang menjadi idola di Barcelona," kata Neymar Sr.

Pilihan pun telah dibuat. Neymar memilih PSG sebagai kapal barunya.

Tinggal Najwa Shihab. Beda dengan Neymar, sampai saat ini, belum ada yang tahu ke mana dia akan berlabuh meski selentingan kabar menyebutkan dia akan pindah ke stasiun televisi lain.

(BACA JUGA: Begini Kedekatan Najwa Shihab dengan Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo)

Hanya, Najwa lebih beruntung daripada Neymar soal menjalankan laga pamungkas.

Dia bisa menyelesaikan tugasnya dengan melakoni partai final bersama Metro TV dalam Mata Najwa episode "Catatan Tanpa Titik", akhir Agustus mendatang.

Sebaliknya, keinginan Neymar untuk menjalani satu lagi laga pamungkas bersama Barcelona tampaknya tak dikabulkan.

Dia tak diikutsertakan oleh tim pada Trofi Joan Gamper kontra Chapecoense, Senin (7/8/2017).

Hanya, hidup terus berlanjut. Toh, "Life begins at the end of your comfort zone."

Begitu juga dengan Neymar dan Najwa. 

Seperti Santiago, tokoh dalam novel Sang Alkemis karya Paulo Coelho yang berupaya mewujudkan legenda pribadinya, mungkin begitu pula dengan Neymar dan Najwa Shihab