Pep Guardiola, Anak Gawang, dan Pengalaman yang Menentukan

By Rabu, 25 Oktober 2017 | 21:36 WIB
Manajer Manchester City, Josep Guardiola, memberikan instruksi kepada anak-anak asuhnya dalam laga Premier League kontra Watford di Stadion Vicarage Road, Watford, Inggris, pada 21 Mei 2017. (RICHARD HEATHCOTE/GETTY IMAGES)

"Ketika itu terjadi, tim lawan bisa merapatkan pertahanan dan melakukan serangan balik," tutur eks pelatih FC Barcelona itu menambahkan.

Terbukti bahwa dalam elemen permainan, yang diguyur tekanan bukan saja pemain, pelatih, atau wasit anak gawang juga kebagian kue.

Salah-salah bertindak bisa kena tendang.

Anak gawang Swansea, Charlie Morgan, pernah merasakan kerasnya sepakan sepatu Eden Hazard pada 2013.

Charlie Morgan dianggap terlalu lama menahan bola dan mengulur-ulur waktu.

Padahal, sebenarnya tak ada kualifikasi rumit untuk menjadi anak gawang.

"Mampu menghadiri setiap laga kandang, bersemangat, bisa menangkap dan melempar bola, bersedia duduk di segala kondisi cuaca, dan mendapatkan persetujuan orang tua," demikian syarat yang diajukan manajemen Man. City dalam program audisi anak gawang musim 2011-2012.

Simpel, tetapi pada praktiknya lebih dari itu.

Seorang anak gawang mesti tanggap situasi.

Di balik lemparan ke dalam kencang Rory Delap (eks Stoke), ada seorang anak gawang yang senantiasa menyiapkan handuk untuk mengelap bola agar tak licin.