Makhluk Langka Bernama Kiper Inggris

By Dian Savitri - Senin, 4 Desember 2017 | 20:03 WIB
Dua pemain tim nasional Inggris, Joe Hart (kiri) dan Dele Alli, tampak kecewa setelah dikalahkan Islandia 1-2 pada babak 16 besar Piala Eropa 2016, di Stadion Allianz Riviera, 27 Juni 2016. (PAUL ELLIS/AFP)

Alhasil, gawang West Ham ketika menghadapi Manchester City dikawal oleh kiper Spanyol, Adrian.

Dan, menurut saya, dilihat dari penampilan Adrian, walau West Ham kalah, jangan heran kalau manajer David Moyes tidak memainkan Hart lagi.

Kemudian, ditengok lagi dari kiper-kiper yang masuk skuat Inggris dalam 12 bulan terakhir.

Selain Hart, ada Jordan Pickford (Everton), Angus Gunn (Norwich City), Jack Butland (Stoke City), Fraser Forster (Southampton), dan Tom Heaton (Burnley).

Apa kesamaan dari semua kiper itu? Yup, tidak ada dari mereka yang bermain di klub besar atau setidaknya klub yang berada di enam besar Premier League.

Mengapa? Karena klub-klub besar itu lebih memilih untuk memakai jasa kiper asing.

Negara-negara lain mempercayakan Inggris untuk menjadi tempat belajar para kipernya.

Bahkan ada kiper yang menuntut ilmu sejak ia masih sekolah di Inggris. Kasper Schmeichel, kiper nasional Denmark, ada di akademi Manchester City sejak usianya 14 tahun.

Belgia, calon lawan timnas Inggris di Rusia tahun depan, menyekolahkan dua kiper utamanya di Premier League: Thibaut Courtois di Chelsea dan Simon Mignolet di Liverpool.

Bahkan klub sekelas Crystal Palace pun dikawal oleh kiper Argentina, Julian Speroni.