Bertemu Idola Usai Menyaksikan Laga Derbi Manchester

By Ibnu Jamil - Senin, 9 April 2018 | 20:26 WIB
Ibnu Jamil di dalam Stadion Etihad menyaksikan laga derbi Manchester City vs Manchester United pada 7 April 2018. (ISTIMEWA)

Media yang memberikan live commentary mendapatkan sport yang lebih dekat ke lapangan. Fotografer? Sudah pasti mereka menjadi wartawan paling dekat dengan pemain alias berada di pinggir lapangan. Sesuai disiapkan dengan kebutuhan masing-masing media.

Sepuluh menit sebelum kick-off, suasana stadion semakin meriah dengan chant atau nyanyian dari suporter kedua kubu.

Tugas saya dimulai dengan menerima telepon dari studio RCTI untuk melaporkan atmosfir di stadion dan ekspresi para penonton, terutama publik tuan rumah yang siap berpesta.

Juga kisah pertemuan dengan pemain-pemain Manchester City usai turun dari bus tim.

Intinya, pesta telah siap digelar oleh kubu tuan rumah. Tetapi, si merah telah menyiapkan strategi kejutan.

Priiittt. Laga klasik dimulai. Udara di Kota Manchester memanas seiring pertandingan derbi Manchester City menjamu Manchester United.

Tak perlu membahas jalannya pertandingan. Semua kita dikejutkan oleh dua gol Manchester City yang dibalas tiga buah oleh Paul Pogba dkk. Si  merah menunda pesta tuan rumah sebagai juara Liga Inggris 2017-2018.

Keseruan bagi saya tidak berhenti setelah pertandingan. Apakah karena bertemu dengan mantan pemain sepak bola atau Jose Mourinho dan Pep Guardiola di jumpa pers usai laga?

No, kawan. Semua itu bisa didapat dengan akses sebagai wartawan peliput.

Setelah pertandingan, saya adalah salah satu penonton yang terakhir bergerak dari kursi stadion. Sejumlah wartawan pun masih duduk di kursi media. Saya menyimak ke arah mereka.

Awalnya hanya ingin tahu, akan tetapi yang saya temui adalah wartawan olahraga kelas dunia yang sedang bertugas dengan mantan pemain dan kapten Manchester United, Gary Neville.

Bagi saya, kesempatan ini tak boleh disia-siakan untuk mendatangi Martin Tyler dan mengajaknya mengobrol.


Ibnu Jamil bersama komentator sepak bola Inggris, Martin Tyler, di Stadion Etihad.(ISTIMEWA)

Martin Tyler sudah berusia 73 tahun. Diawali sebagai penulis sepak bola, ia sudah menjadi komentator sepak bola sejak 28 Desember 1974. Suaranya pun kerap didengar di permainan FIFA video game.

Martin Tyler adalah wartawan terakhir yang keluar dari bangku pers di stadion. Sambil menuruni anak tangga, kami berbincang-bincang santai. Glad to meet you, Mr Tyler.