Bangkit dari Kegagalan ala Prancis

By Senin, 14 Mei 2018 | 20:20 WIB
Para pemain timnas Prancis merayakan gol yang dicetak Blaise Matuidi (tengah) ke gawang Bulgaria dalam partai Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Vasil Levski, Sofia, 7 Oktober 2017. (FRANCK FIFE / AFP)

Akan tetapi, apa boleh dikata, pada akhirnya kisah kegagahan Prancis berakhir di tangan pasukan Fernando Santos, pelatih Portugal. Kalah di laga final selalu menjadi kekalahan yang paling menyakitkan.

“Kekecewaan itu jelas terlihat dan sangat besar. Butuh waktu untuk mencernanya. Akan tetapi, kami menang bersama-sama, menderita juga bersama-sama. Hari ini, kami pun kalah bersama” kata Deschamps kepada Telegraph usai pertandingan.

Tim Ayam Jantan gagal berkokok dengan lantang di pengujung turnamen, mereka gagal.

Prancis, Nasib, dan Bangkit

Kegagalan dalam hidup acap kali meninggalkan luka besar bagi orang yang mengalaminya.

Pada sejumlah kasus negatif, gagal bisa menjadi akhir dari sebuah perjalanan karena tak mampu mengatasinya dan bangkit kembali.

Ada juga yang membutuhkan waktu cukup lama untuk memulihkan luka tersebut sebelum bisa berdiri kembali.

Pada contoh yang positif, kegagalan bisa menjadi awal dari keberhasilan, seperti  kata pepatah.

Dengan merasakan sakitnya kegagalan, manusia seringkali termotivasi untuk tidak mengalaminya kedua kali.

Les Tricolores adalah contoh di mana sebuah tim tidak terpaku dengan kegagalannya.