Ulas Taktik Final Liga Champions 2018 - Zinedine Zidane Hafalan, Juergen Klopp Tanpa Reaksi

By Anggun Pratama - Minggu, 27 Mei 2018 | 22:39 WIB
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane (kanan), melakukan selebrasi bersama Cristiano Ronaldo seusai timnya mengalahkan Liverpool FC dalam laga final Liga Champions di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, Ukraina pada 26 Mei 2018. (FRANCK FIFE/AFP)

Masuklah Gareth Bale di menit ke-61 menggantikan Isco.

Pergantian tersebut tergolong hafalan karena Madrid sudah sering memakai cara seperti ini.

Madrid menjelma menjadi 4-3-3 dengan tiga penyerang bermain sangat sentral.

Liverpool tak punya waktu buat bereaksi karena tiga menit setelah Bale masuk, ia langsung mencetak gol spektakuler.

Gol, yang menurut Klopp penuh dengan keberuntungan, karena tendangan salto biasanya jarang berbuah gol.

Gol itu terjadi karena Bale tak terkawal. Saat akan menerima bola, Lovren terpaku dengan bola. Van Dijk sibuk mengawasi Ronaldo dan Benzema di depannya. Bale? Sendirian!

Andai gol tak secepat itu, Zidane pasti terus mendorong timnya dengan sistem 4-3-3.

Karena misi tercapai secara cepat, Madrid menyelesaikan laga dengan sistem 3-5-2.

Bale lebih berperan sebagai gelandang kanan dan Marcelo berperan sebagai bek sayap kiri.

Sistem ini membuat keseimbangan. Tiga bek tengah Madrid, Ramos, Varane, dan Nacho punya tugas mengawal tiga penyerang Liverpool.