Menolak Punya Jagoan Selain Indonesia di Piala Dunia

By Firzie A. Idris - Jumat, 29 Juni 2018 | 22:05 WIB
Wartawan BolaSport.com, Firzie A. Idris, berpose bersama suporter asal Indonesia, Bintang Febriyan, di Kaliningrad Stadium sebelum laga timnas Inggris vs timnas Belgia, Jumat (29/6/2018) (ISTIMEWA)

Halo pembaca, pada Kamis (28/6/2018), leg kedua perjalanan BolaSport.com di Rusia selesai dengan partai Inggris vs Belgia di Kaliningrad. Duel tersebut adalah pertandingan kedelapan yang tim Tabloid BOLA dan BolaSport.com hadiri di Piala Dunia 2018.

Segala macam emosi dari para suporter dan pemain, senang, sedih, gembira, dan kecewa, telah kami lihat dari dekat dan dokumentasikan untuk para pembaca.

Kami melihat suporter berpelukan bahagia, lompat-lompat kegirangan, bernyanyi lepas dan melemparkan gelas bir mereka ke udara dalam keriangan.

Pada spektrum sebaliknya, tak sedikit terlihat air mata, pelukan sendu, serta amarah saat jagoan mereka kalah.

Di tengah-tengah itu semua, emosi yang mengalir di sekujur tubuh saya ketika menyaksikan mereka hanya satu: hampa.

Tentu, saya turut berbahagia ketika berada di antara para suporter Argentina yang merayakan gol kemenangan Marcos Rojo saat bersua Nigeria.

Pun, perasaan belasungkawa juga saya rasakan ketika melihat para suporter timnas Jerman merana setelah tim Panser terdepak untuk pertama kalinya dari fase grup.

Namun, ada batasan dari toleransi perasaan itu.

Mungkin, penyebabnya datang ketika saya sering kali di sini ditanya, “Ooh kamu dari Indonesia, mendukung tim mana di Piala Dunia ini?”