Aneh bin Ajaib, Piala Dunia 2018 seperti di Semesta Lain

By Beri Bagja - Rabu, 4 Juli 2018 | 15:22 WIB
Para fans timnas Argentina saat menyaksikan laga Argentina kontra timnas Nigeria di Stadion Saint Petersburg, Selasa (26/6/2018). ( HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA )

Swedia maju sebagai juara Grup F dan masuk perempat final untuk kali pertama sejak 1996. Afrika bikin rekor terburuk tanpa wakil di fase gugur sejak 1982.

Jangan lupa soal efek VAR yang disebut-sebut membuat Piala Dunia 2018 memecahkan rekor gol penalti dan via bola mati terbanyak, juga jumlah gol bunuh diri paling tinggi.

Di Piala Dunia 2018, untuk kali pertama urutan akhir klasemen di fase grup ditentukan lewat jumlah kartu. Pelakunya Jepang dan Senegal.


Ekspresi para pemain Rusia saat mengalahkan Spanyol lewat drama adu penalti dalam laga babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Luzhniki Stadium, Moskow, Rusia pada 1 Juli 2018. ( HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA )

Oh iya, Inggris juga akhirnya menang adu penalti atas Kolombia setelah dihantui kegagalan dua dekade. Hal ini mungkin disambut megah publik Inggris bak kemenangan di Perang Dunia.

Di Piala Dunia 2018, Anda tak usah tampil bagus-bagus dan dominan untuk menang. Tiki-taka ala Spanyol menuju tanda kepunahan.

Apa gunanya melepas rekor 1.137 operan dan 25 tembakan jika akhirnya harus takluk oleh Rusia, tim pemilik satu tembakan on target sepanjang laga?

Di Piala Dunia 2018, cukup modal bertahan bagus, jago bola mati, efektif dan disiplin, Anda bisa melaju jauh. Taktik ini primadona bagi hampir semua tim yang masih sintas. 

Tak usah lama-lama menguasai bola, menyisir lapangan dari berbagai sisi, atau menghujani lawan dengan tembakan, kalau ujung-ujungnya kikuk di kotak penalti musuh.

Menurut data Whoscored yang dikutip BolaSport.com, dari lima pemilik penguasaan bola tertinggi, hanya Brasil yang masih bertahan (57,2%).