Membaca Mulut Indra Sjafri, Timnas U-19 Indonesia Dibentuk Tak Sekadar untuk Gelar Juara

By Aditya Fahmi Nurwahid - Selasa, 17 Juli 2018 | 15:21 WIB
Ekspresi pelatih timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafri, saat laga melawan Thailand di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Senin (9/7/2018). ( SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM )

"Mohon maaf kepada suporter dan seluruh masyarakat Indonesia yang sudah begitu antusias dan punya ekspektasi tinggi kepada timnas U-19 Indonesia"

Begitu kata Indra Sjafri dalam konferensi pers terakhir di Piala AFF U-19, usai timnas U-19 Indonesia mengalahkan Thailand di perebutan tempat ketiga, Sabtu (14/7/2018).

Ya, permintaan maaf ini bisa dinilai lazim terucap dari mulut Indra Sjafri. Terlebih, ekspektasi suporter Indonesia memang faktanya tinggi.

Sejak matchday ketiga penyisihan grup melawan Filipina hingga babak semifinal, laga timnas U-19 Indonesia di televisi memang memuncaki rating harian.

Belum lagi, tiket di stadion selalu habis hanya dalam 2 hingga 3 jam setelah dibukanya loket sejak matchday keempat penyisihan grup melawan Vietnam juga hingga babak semifinal.


Spanduk Welcome To Hell yang dipasang di tribune selatan Gelora Delta Sidoarjo dalam laga timnas U-19 Indonesia kontra Malaysia, Kamis (12/7/2018).(ADITYA FAHMI NURWAHID/BOLASPORT.COM)

Insiden usai laga semifinal antara timnas U-19 Indonesia dengan Malaysia U-19 bahkan juga bisa menjadi bukti bahwa kejadian itu adalah imbas dari ekspektasi tinggi para suporter, agar skuat Garuda Nusantara menjadi juara, yang tidak tercapai.

(Baca Juga: Prancis Memindahkan Gunung, Kroasia Menemukan Serpihan yang Hilang)

Namun, sebenarnya bagaimana konsep yang ingin dicitrakan timnas U-19 Indonesia mengenai eksistensinya di hadapan seluruh warga Indonesia?

Ternyata kita sebenarnya bisa melihat pembentukan citra timnas U-19 Indonesia lewat "membaca mulut" skuat timnas U-19 Indonesia.