Epilog untuk Sang Legenda: Pastikan BOLA di Tangan Anda!

By Sabtu, 27 Oktober 2018 | 09:54 WIB
Tabloid BOLA, tak lagi berwujud lembar kertas, tapi mewariskan jurnalisme cerdas. (Hanz Sinelir)

Perubahan tren tak bisa dihindarkan, entah itu di dunia media atau sepak bola. Membaca ulasan runtut khas BOLA mungkin akan banyak menyita waktu generasi terkini yang begitu dinamis.

Kalau perlu baca judul saja, lebih cepat ke inti berita lebih baik, tanpa perlu tahu bagaimana latar belakang dan prosesnya.

Pendekatan langsung “umpan ke Kylian” dirasa lebih memanjakan mata ketimbang serangkaian operan presisi penuh kesabaran.


Wartawan Tabloid BOLA, Sem Bagaskara, bersama pelatih penyuka taktik penguasaan bola, Vincenzo Montella, di Casa Milan, Italia, pada Juli 2016(ISTIMEWA)

Namun, saya masih percaya penguasaan bola, atau kalau boleh saya tulis BOLA, adalah jalan utama menuju paradigma juara.

Pep Guardiola mengantar Manchester City kepada status kampiun Premier League 2017-2018 berikut deretan pemecahan rekor dengan cara yang selalu diyakininya.

“Penguasaan bola adalah langkah pertama. Langkah kedua, ketiga, dan keempat bisa menyusul setelahnya. Dengan memegang bola, tim punya kesempatan lebih banyak untuk membuat peluang dan menderita lebih sedikit ancaman lawan,” tutur Guardiola.

Guardiola ibarat ikan koi. Ia mampu berenang melawan arus deras sungai Premier League yang dijejali manajer-manajer pengusung taktik transisi seperti Juergen Klopp dan Unai Emery.

(Baca Juga: #TerimaKasihTabloidBola dan Jerih Payah Dapatkan Edisi Pamitan)

Pendekatan penguasaan bola ala Guardiola yang seringkali dianggap usang dan menjemukan itu nyatanya masih bisa berujung dengan kesuksesan, berhasil mencerahkan.

“Untuk memenangi laga, Anda mesti mengontrol laga dan permainan. Inilah cara untuk meningkatkan peluang menang. Saya yakin sepak bola jelek menurunkan peluang Anda untuk menang,” kata eks pelatih AC Milan, Vincenzo Montella, yang pernah saya temui langsung di Casa Milan, Italia, pada 2016.

BOLA konsisten main cantik, meski pada akhirnya permainan indah sang tabloid legendaris sudah berakhir dan tak bisa lagi disaksikan.

Apa pun itu, saya masih percaya ada ratusan, ribuan, atau semoga jutaan ikan koi yang suka melawan arus dan haus dengan konten premium.

Bagi saya, BOLA sekarang tak lagi berwujud lembar demi lembar kertas. BOLA bermakna pemberitaan elegan dan jurnalisme cerdas. Warisan yang harus terus lestari dan abadi.

Karena itu, pastikan BOLA di tangan Anda!