Patah Kaki, 5 Hal Ini Buktikan Keinginan Valentino Rossi untuk Kembali Balapan di GP Aragon Memang Gila

By Nina Andrianti Loasana - Jumat, 22 September 2017 | 13:39 WIB
Valentino Rossi dan Giacomo Agostini. (GRID.ID)

Berbagai latihan fisik seperti lari, angkat beban, sampai berenang kerap dilakukan para pembalap jelang musim MotoGP bergulir. Hal ini tidak boleh dianggap remeh.

Dibutuhkan kekuatan cukup besar untuk menahan berat motor sebesar 160kg yang melaju dengan kecepatan hingga 300km/jam selama lebih dari 30 menit.

5. Beban saat menikung dan mengerem


Valentino Rossi bertarung dengan Dani Pedrosa dan Johann Zarco saat MotoGP Austria, Minggu (13/8/2017).(SPEEDWEEK.COM)

Jika fisik seorang pebalap kendor, gaya tekanan gravitasi atau g-force akan membuat stamina sang pembalap cepat terkikis. Kalau sampai stamina menurun, maka daya konsentrasi ikut melorot.

Pebalap juga  perlu melakukan angkat beban sebelum race karena berat motor bermesin 800cc itu mencapai 160kg. Bukan beban yang mudah saat harus menikung dalam kecepatan tinggi.

Saat mengerem pun pebalap akan merasakan sekitar 1.2 hingga 1.4 g-force pada tubuhnya.

Kondisi fisik yang fit mutlak diperlukan. Bahkan Rossi sendiri mengaku kesulitan menikung saat ia mengalami cedera patah kaki pada 2010.

Rossi mengatakan kakinya yang patah terasa amat nyeri ketika digunakan untuk menikung saat balapan.