3 Kekalahan Beruntun Manchester City adalah Bukti Kesadisan Guardiola kepada Pemainnya

By Taufan Bara Mukti - Sabtu, 14 April 2018 | 19:42 WIB
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengenakan pita kuning di pertandingan melawan Liverpool di Anfield pada 14 Januari 2018. (OLI SCARFF / AFP)


Ekspresi pelatih Manchester City, Pep Guardiola, pada laga penentuan babak 16 besar Liga Champions di Stadion Emirates, Rabu (8/3/2018) waktu setempat.(Oli SCARFF / AFP)

"Dia benar-benar mengabaikan profesi medis," tutur Muller-Wohlfahrt seperti dilansir BolaSport.com dari The Sun.

"Itu tidak soal penyembuhan, tetapi juga kebebasan dari rasa sakit. tu tak sekadar penyembuhan cedera, itu benar-benar berlawanan dengan filosofi saya," ujarnya.

Dituturkan Muller-Wolfhart, Guardiola juga tipe yang terlalu arogan dan percaya diri berlebihan.

"Dia sombong dan merasa lebih baik daripada siapa pun di klub," kata dia.

(Baca Juga: Isco, Anak Tiri yang Nyaris Sempurna bagi Real Madrid)

Namun, Guardiola menampik bahwa penampilan buruk Man City belakangan adalah karena kecapaian.

Kendati tak bisa menemukan letak masalahnya, dia bersikeras bukan karena faktor fisik yang membuat timnya kalah.

"Anda bisa melihat ketika mereka mencetak gol. Mohamed Salah membuat skor imbang 1-1, itu tak sekadar masalah fisik. Itu...," kata Guardiola tak mampu berkata-kata pada sesi konferensi pers usai laga kontra Liverpool.