Kekalahan tipis 0-1 Manchester United atas West Bromwich Albion pada Minggu (15/4/2018) membawa berkah bagi sang rival sekota, Manchester City, plus sang pelatih, Pep Guardiola.
Setelah tampil impresif mengalahkan Liverpool dan Manchester City, Manchester United secara mengejutkan kalah dari West Bromwich Albion.
Kekalahan tersebut membuat United takkan bisa lagi mengejar selisih 15 poin Liga Inggris.
Total 71 poin milik Manchester United tak bisa menyalip selisih 16 poin dengan Manchester City, mengingat sisa pertandingan Liga inggris tinggal lima laga.
(Baca Juga: Terungkap! Ini Kata Mutiara Lionel Messi untuk Hapus Setiap Duka Neymar)
Kemenangan ini pun menjadi berkah bagi Manchester City, yang raih gelar ketiga dari tujuh tahun terakhir.
Selain itu, Pep Guardiola menjadi pelatih berkebangsaan Spanyol pertama yang patenkan gelar juara Premier League.
Nama Pep Guardiola menjadi nama kesepuluh pemenang gelar juara era Premier League yang dimulai sejak musim 1992-1993.
(Baca Juga: Lionel Messi, Sahabat Terbaik Neymar Sekaligus Alasan Terbesarnya untuk Hengkang)
Pep Guardiola kini sejajar dengan nama-nama pelatih, yakni Alex Ferguson (Skotlandia), Kenny Dalglish (Skotlandia), Arsene Wenger (Prancis), Jose Mourinho (Portugal), Carlo Ancelotti (Italia), Roberto Mancini (Italia), Manuel Pelegrini (Chile), Claudio Ranieri (Italia), dan Antonio Conte (Italia).
Tak hanya soal riwayat prestasi pep semata, kepala plontos Pep Guardiola juga memecahkan rekor di Liga Inggris.
Ya, Pep Guardiola menjadi pelatih berkepala gundul pertama yang memenangi Premier League.
(Baca Juga: Man United Harus Pakai Jersey Berwarna Biru demi Gelar Juara Liga Inggris Musim Depan)
Pelatih yang berhasil menangi Liga Spanyol bersama Barcelona dan Bundesliga dengan Bayern Muenchen ini ternyata memiliki style yang cukup berbeda dari beberapa pelatih jawara Liga Inggris.
Sembilan nama selain Pep Guardiola, tak satupun pelatih yang memiliki kepala plontos saat melatih.
Harusnya, gelar pelatih berkepala gundul pertama yang juarai Premier League diraih oleh Antonio Conte saat Chelsea juarai Liga Inggris musim 2016-2017.
Hal itu bisa saja terjadi andai sang pelatih tak lakukan implan rambut sebelumnya.