5 Faktor Kunci yang Bisa Membuat Manchester City Juara Liga Inggris Musim Ini

By Taufan Bara Mukti - Jumat, 6 Oktober 2017 | 22:14 WIB
Josep Guardiola menampingi Manchester City saat melawan Brighton and Hove Albion pada partai Liga Inggris di Stadion Amex, Sabtu (12/8/2017). (CHRIS J RATCLIFFE/AFP)

Manchester City menjadi salah satu kandidat terkuat juara Liga Inggris musim ini.

Sejauh ini Manchester City memimpin tabel klasemen Liga Inggris dengan 19 poin dari 7 pertandingan.

The Citizens hanya unggul agresivitas gol dari tim tetangga, Manchester United, yang juga mengoleksi 19 poin.

Manchester City dan Manchester United menjadi dua tim yang belum terkalahkan di Liga Inggris sejauh ini.

Namun, ada beberapa hal yang membuat Manchester City lebih dijagokan ketimbang The Red Devils.

Salah satunya terlihat pada kesiapan mereka menghadapi big match kontra Chelsea pekan lalu.

(Baca Juga: Komplet! Inilah 11 Pemain yang Terlibat Gol 52 Sentuhan Leroy Sane untuk Manchester City)

Tim asuhan Pep Guardiola itu menundukkan Chelsea dengan skor 1-0 di Stamford Bridge.

Kemenangan tersebut turut melambungkan peluang Manchester City untuk menjadi juara Liga Inggris 2017-2018.

Inilah 5 faktor kunci yang membuat Manchester City lebih dijagokan dari Manchester United dalam perburuan gelar juara:

1. Mampu Mengatasi Ketidakhadiran Pemain Bintang

Manchester City saat ini dilanda badai cedera di tim utama.

Kapten Vincent Kompany, Benjamin Mendy, dan Sergio Aguero masih berkutat dengan permasalahan cedera.

Namun, pada laga melawan Chelsea, Manchester City seolah tampil dengan kekuatan penuh.

Pemain-pemain yang diplot sebagai pengganti seperti Gabriel Jesus, Leroy Sane, bahkan Fabian Delph tampil maksimal.

Hal tersebut bisa juga disebabkan karena kedalaman skuat Manchester City yang merata kekuatannya.


Striker Manchester City, Sergio Aguero, melakukan selebrasi seusai mencetak gol keempat timnya saat melawan Crystal Palace dalam laga lanjutan Liga Inggris 2017-2018 di Stadion Etihad, Manchester, Inggris, pada 23 September 2017.(OLI SCARFF/AFP)

2. Performa di Liga Champions

Harus bertanding di 3 kompetisi sekaligus tentu bukan persoalan mudah bagi sebuah tim.

Bahkan tak jarang sebuah tim harus menggelar 2 hingga 3 pertandingan dalam satu pekan.

Oleh karena itulah, langkah Manchester City sebagai kandidat juara bisa diukur dari cara mereka merotasi pemain untuk menghadapi 3 kompetisi yang berbeda tersebut.

Kompetisi-kompetisi tersebut, terutama Liga Champions, bisa menjadi penghalang langkah Manchester City jika Pep Guardiola tidak jeli melakukan perubahan.

Guardiola yang dulu melatih Barcelona dan Bayern Muenchen, belum teruji kemampuannya membagi fokus di dua kompetisi yang ketat karena Liga Spanyol dan Liga Jerman tak berlangsung seketat Liga Inggris.


Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menutup wajahnya saat menyaksikan timnya berlaga pada pertandingan Premier League kontra Manchester City di Etihad Stadium, Manchester, Kamis (27/4/2017). (OLI SCARFF/AFP)

3. Perbaikan Lini Belakang

Musim lalu, lini pertahanan Manchester City mudah ditembus oleh penyerang-penyerang lawan.

Namun, musim ini semuanya seolah berubah total.

Dari total tujuh pertandingan Liga Inggris sejauh ini, mereka hanya kebobolan dua gol, sama dengan Manchester United.

John Stones yang musim lalu banyak dicerca karena tampil buruk mulai membaik musim ini.

Ditambah lagi sosok kiper asal Brasil Ederson Moraes yang tampil konsisten dalam beberapa pertandingan terakhir membuat lini belakang Manchester City sulit ditembus.


Bek Liverpool, Joel Matip, berduel dengan pemain Manchester City, John Stones, pada laga Liga Inggris di Stadion Etihad, Manchester, 9 September 2017(OLI SCARFF/AFP)

4. Taktik Tokcer Pep Guardiola

Tidak perlu diragukan lagi kebolehan Pep Guardiola dalam meramu strategi.

Pada pertandingan kontra Chelsea, Pep menempatkan Fabian Delph di posisi fullback kiri menggantikan Ben Mendy dan hasilnya terbukti ampuh.

Lini belakang Manchester City tak bisa ditembus pasukan The Blues.

Pep juga menginstruksikan Raheem Sterling dan Leroy Sane untuk terus berada di garis pinggir lapangan yang membuat lapangan tengah terbuka lebar.

Alhasil gol kemenangan Manchester City pada pertandingan tersebut hadir dari lapangan tengah melalui sepakan Kevin De Bruyne dari luar kotak penalti.


Reaksi pelatih Manchester City, Josep Guardiola, dalam partai Liga Inggris lawan Everton di Etihad Stadium, 21 Agustus 2017.(OLI SCARFF / AFP)

5. Kekuatan Pemain Cadangan

Musim lalu bench Manchester City kurang bergairah dan merata.

Namun di musim ini, pemain berkelas seperti Yaya Toure, Ilkay Guendogan, Bernardo Silva, dan Leroy Sane bisa memberikan alternatif bagi strategi Pep Guardiola.

Gabriel Jesus dan Sergio Aguero bisa dimainkan bersama-sama atau bergantian tergantung kebutuhan.

(Baca Juga: Ngeri! Timnas Belgia Punya Duet Paling Panas Musim Ini)

Manchester City juga punya wingback yang hebat pada diri Kyle Walker dan Ben Mendy, serta dilapis oleh Danilo.

Jika menyebut satu kekurangan pemain cadangan Manchester City, mungkin posisi bek tengah menjadi yang perlu diperhatikan.

Hanya ada nama Eliaquim Mangala yang menjadi pelapis trio bek tengah utama Manchester City (Vincent Kompany, John Stones, dan Nicolas Otamendi).


Kevin de Bruyne (kanan), Benjamin Mendy (tengah), dan Gabriel Jesus merayakan gol Manchester City ke gawang Liverpool dalam partai Liga Inggris di Stadion Etihad, 9 September 2017.(PAUL ELLIS / AFP)