Ucapkan Selamat Tinggal kepada Gelar Liga Inggris, Manchester United!

By Taufan Bara Mukti - Kamis, 27 September 2018 | 20:33 WIB
Ekspresi pelatih Manchester United, Jose Mourinho, dalam laga Liga Inggris kontra Wolverhampton Wanderers di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris pada 22 September 2018. (LINDSEY PARNABY/AFP)

(Baca Juga: Timnas U-16 Indonesia Berpeluang Jadi Penyelamat Muka ASEAN di Piala Asia U-16)

Pada 2012-2013 ketika Mourinho melatih Real Madrid, ia sempat berseteru dengan kiper sekaligus kapten El Real Iker Casillas.

Casillas pun ditepikan oleh Mourinho dan digantikan dengan Diego Lopez hingga kiper timnas Spanyol itu memutuskan untuk hengkang ke Porto pada 2015.

Kala itu, di liga domestik prestasi Madrid tak moncer. Tim berjulukan Los Blancos itu mengakhiri musim 2012-2013 di posisi kedua, berselisih 15 poin dari Barcelona yang jadi juara.


Jose Mourinho berbicara dengan Paul Pogba dalam partai Liga Europa antara Manchester United lawan FC Rostov di Stadion Old Trafford, Manchester, 16 Maret 2017.(OLI SCARFF/AFP)

Pada akhir musim yang sama, Mourinho kembali ke Chelsea yang sempat ia latih sejak 2004-2007.

Di Chelsea pun keadaan belum berubah, pada 2015 Mourinho kembali bersitegang dengan pemain bintang di timnya.

Kali ini, Hazard yang menjadi korban pelatih berjulukan The Special One. Mourinho sempat mengeluh dikhianati oleh para pemainnya.

(Baca Juga: FIFA Awards 2018 - 5 Kejanggalan di Gala Penobatan Pemain Terbaik Dunia)

"Saya merasa kerja saya dikhianati. Saya bekerja keras empat hari seminggu untuk pertandingan. Tetapi para pemain tak menuruti perintah saya," ucap pria asal Portugal itu, dilansir BolaSport.com dari Guardian.

Musim itu juga, 2015-2016, Chelsea keluar dari 10 besar setelah tiga musim sebelumnya selalu berada di jajaran tiga besar.

Dengan fakta tersebut, apakah kutukan masalah Mourinho berpindah menghinggapi Manchester United?