Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Memakan junk food alias makanan cepat saji menjadi sebuah kemewahan tersendiri bagi pesepak bola. Hal itulah yang dijanjikan pelatih baru Fulham, Cladio Ranieri.
Dengan pendapatan yang terbilang tinggi, junk food sebenarnya merupakan makanan yang memiliki harga terjangkau bagi seorang pesepak bola.
Namun demikian, masalah kebugaran dan kontrol asupan gizi yang ketat membuat seorang atlet pantang mengonsumsi junk food.
Oleh Claudio Ranieri, junk food yang sebelumnya menjadi godaan pun dimanfaatkan sebagai motivasi bagi pemain untuk meraih hasil bagus.
Sekali-kali makan junk food tidak apa-apa, asal mainnya bagus. Mungkin itulah yang ada di pikiran pelatih kelahiran Roma tersebut.
Khusus untuk Fulham yang punya pertahanan bobrok (31 kebobolan dari 12 laga dan yang terburuk di antara seluruh tim di 4 liga top Eropa), syarat yang diberikan Ranieri adalah hasil cleansheet.
Ranieri sebelumnya pernah melakukan hal yang sama. Saat menukangi Leicester City, dia menjanjikan pizza jika tim sukses menjaga gawang tidak kebobolan dalam sebuah pertandingan.
Adapun untuk Fulham yang punya masalah defence yang lebih akut, Ranieri mengganggap bahwa pizza tidak cukup untuk mengangkat motivasi pemain.
(Baca Juga: Apa Siasat Claudio Ranieri agar Fulham Tak Terdegradasi dari Liga Inggris?)
"Pizza tidak cukup sekarang," kata Ranieri dikutip BolaSport.com dari GOAL.
"Saya harus menjanjikan sesuatu yang lebih. Akan lebih bagus bagi semua pemain untuk pergi ke McDonald's!" sambung Ranieri.
Ranieri sendiri percaya dengan kemampuan pemain yang dimilikinya sekarang, hasil cleansheet bukanlah hal yang mustahil.
Hanya saja, dia juga mengharapkan semangat bermain yang tinggi. Semangat juang akan menjadi parameter Ranieri dalam pemilihan pemain Fulham nanti.
(Baca Juga: Belajar Semangat Pantang Menyerah dari Klub Sepak Bola Terburuk)
"Saya adalah manajer asal Italia. Bagi kami, penting untuk menjaga catatan cleansheet," ujar Ranieri.
"Tim ini punya kualitas yang cukup untuk mendapatkannya. Tetapi saya perlu semangat juang juga.
"Ketika pemain kehilangan bola, saya ingin melihat mereka dengan sebuah jangkar, seperti bajak laut berjuang demi segalanya.
"Saya adalah seorang pejuang. Saya ingin pemain saya menjadi pejuang. Sesederhana itu," pungkasnya.
(Baca Juga: UEFA Nations League - Italia Vs Portugal, Menyerang Jadi Balas Budi Gli Azzuri)
Ranieri kini punya tugas berat untuk mengangkat posisi Fulham yang terdampar di dasar klasemen Liga Inggris.
Tidak mau kembali turun ke Divisi Championships, Ranieri harus segera mempersembahkan poin bagi The Cottagers sejak pertandingan terdekat melawan Southampton pada 24 November mendatang.