Negara Kecil di Selatan Eropa Jadi Penguasa Sesungguhnya Liga Inggris

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Rabu, 1 Agustus 2018 | 11:09 WIB
Aksi gelandang serang West Ham United, Manuel Lanzini, pada laga lanjutan Liga Inggris melawan Tottenham Hostpur di Stadion Wembley pada 4 Januari 2018. ( GLYN KIRK / AFP )

Dari 20 klub yang berlaga di kasta teratas, 4 di antaranya berasal dari Malta, jumlah terbanyak asal negara sponsor di Liga Inggris.

Empat nama itu adalah Betway (West Ham), ManBetX (Crystal Palace), Laba360 (Burnley), dan Ope Sports (Huddersfield).


Christian Benteke (kiri) berebut bola dengan Ilkay Gundogan dalam partai Crystal Palace kontra Manchester City di Selhurst Park, London, 31 Desember 2017. ( GLYN KIRK / AFP )

(Baca juga: Profil RKC Waalwijk, Klub Anyar Ezra Walian di Liga Belanda)

Keempatnya memiliki persamaan, yaitu mereka sama-sama bergerak dalam bidang rumah taruhan.

Malta memang dikenal sebagai pusat rumah taruhan online di dunia.

Industri iGaming, begitu mereka menyebutnya, memang sedang marak muncul di Malta seperti jamur di musim hujan.

Malta jadi surga perusahaan-perusahaan ini karena negara tersebut memiliki jumlah pajak yang terbilang lebih rendah daripada negara-negara Eropa lain, selain juga harga murah untuk mendapatkan lisensi resmi perusahaan rumah taruhan.

Salah satu keuntungan membuat perusahaan rumah taruhan online di Malta adalah negara ini termasuk dalam "daftar putih" yang dikeluarkan Komisi Rumah Taruhan Inggris Raya.

Artinya, rumah online asal Malta diperbolehkan untuk mengiklankan servis mereka secara legal kepada para penduduk Inggris, negara yang gila sepak bola.

Bisa jadi, dalam beberapa tahun ke depan akan makin banyak rumah taruhan asal Malta yang akan jadi sponsor utama tim-tim Liga Inggris.

(Baca juga: Daftar Sponsor Utama Tim Liga Inggris 2018-2019, Dikuasai oleh Rumah Taruhan)