Musuh Timnas Inggris di Piala Dunia 2018 adalah Rasialisme

By Ahmad Tsalis Fahrurrozi - Kamis, 7 Juni 2018 | 06:23 WIB
Pelatih tim nasional Inggris, Gareth Southgate (kanan), bersama para pemainnya memberikan aplaus kepada suporter yang memberi dukungan dalam laga matchday 8 babak Kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup F kontra Slovakia di Stadion Wembley, London, Inggris, pada Senin (4/9/2017). (GLYN KIRK / AFP )

Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, mengaku telah mempersiapkan penanganan tepat terhadap pelecehan rasial yang mungkin akan dihadapi skuatnya kelak di Piala Dunia 2018.

Pernyataan itu Southgate ungkapkan setelah melihat fenomena pertandingan persahabatan antara timnas Prancis melawan Rusia pada akhir Maret lalu.

Saat itu, Prancis yang menang 3-1 atas Rusia harus menerima kenyataan bahwa sang bintang, Paul Pogba dan Ousmane Dembele mendapatkan teriakan chant rasis oleh para pendukung Rusia.

Insiden itu turut membuat bek kiri The Three Lions, Danny Rose, memutuskan untuk tak mengajak keluarganya pergi ke Rusia.

Sebab, ia tak mau lagi membuat keluarganya mendapatkan perlecehan lagi seperti saat ia membela timnas U21 Inggris melawan Serbia pada 2012 lalu.

Sang pelatih 47 tahun pun bersimpati penuh terhadap situasi Rose, dan mengonfirmasi bahwa ia telah mendiskusikan dengan seluruh skuat terkait hal itu.

(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)


Bek tim nasional Inggris, Danny Rose, mengontrol bola saat melawan Malta dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2018 di Stadion Wembley, London, pada 8 Oktober 2016.(JUSTIN TALLIS/AFP)

"Saya tak tahu apa yang telah diperbincangakan Rose dengan keluarganya. Namun semua yang Rose katakan, ia ceritakan kepada kami dan seluruh pemain," kata Southgate dikutip BolaSport.com dari laman Goal.

"Untuk kepentingan pemain lain, saya memintanya untuk membagi pengalaman yang ia rasakan saat menghadapi Serbia (2012 lalu)," ujarnya lagi.