Meski Tersingkir dari Piala Dunia, Gary Neville Yakin Inggris Punya Masa Depan Cerah

By Ahmad Tsalis Fahrurrozi - Kamis, 12 Juli 2018 | 23:35 WIB
Pemain Inggris, Eric Dier, menenangkan Danny Rose saat timnya kalah 1-2 dari Kroasia di semifinal Piala Dunia 2018 di Luzhniki Stadium, Kamis (12/7/2018). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

Legenda Manchester United, Gary Neville, menilai tersingkirnya timnas Inggris dari Piala Dunia 2018, adalah gerbang masa depan cerah.

Timnas Inggris berhasil memberikan jawaban atas keraguan publik lewat kiprah gemilang di Piala Dunia 2018.

Langkah Tim Tiga Singa untuk menapaki tangga juara harus terhenti pada babak semifinal setelah dikalahkan 1-2 oleh Kroasia, Kamis (12/7/2018) dini hari WIB.

Kendati demikian, pandangan optimistis tentang prospek masa depan cerah Inggris semakin terlihat.

Hal itu disampaikan oleh sang legenda, Gary Neville, yang melihat pilar muda skuat The Three Lions telah sanggup menghadapi situasi tekanan hebat.

(Baca Juga: Gary Neville Jelaskan Alasan Mengapa Keran Gol Harry Kane Macet)

"Mereka adalah tim termuda di turnamen ini. Saya harap, (tatkala semifinal) mereka memiliki peluang melalui dua puluh menit terakhir, untuk melangkah ke babak final," kata Neville dikutip BolaSport.com dari Four Four Two.

"Sebab, mereka telah membawa semua orang (dalam euforia) bersama mereka," ucapnya meneruskan.


Gary Neville berbicara dalam konferensi pers saat masih menjabat sebagai pelatih Valencia di Sports City, Valencia, 2 Februari 2016. ( JOSE JORDAN/AFP )

(Baca Juga: Brasil Kering Prestasi, Sang Legenda Sebut Neymar adalah Anugerah Besar)

Anggota class of 92' Man United ini turut menilai bahwa tiga minggu lalu para penggemar tak tertarik untuk menengok tim nasional Inggris.

"Orang-orang melihat mereka dengan keputusasaan. Sekarang, semua orang menyukai apa yang mereka tampilkan dalam tiga minggu terkahir dan orang-orang bisa bangga dengan hal itu," tutur kakak dari Phil Neville ini.

Perkembangan pesat ini dinilai Neville hadir sejak Inggris tersingkir pada Piala Eropa 2016, lantaran kalah 1-2 dari tim debutan Islandia, pada 16 besar.

"Saat itu (16 besar Piala Eropa), para pemain merasa sulit untuk mengatasi tekanan dalam pertandingan. Namun, sekarang tim ini dapat mengatasi momen dan tekanan dengan lebih baik," ujar peraih treble winners 1999 bersama Man United ini.

Ia pun menyebut kemajuan ini berkat kerja keras pelatih Gareth Southgate.

"Southgate luar biasa, meskipun dia akan sangat kecewa (pada Piala Dunia 2018)," katanya.