Bukan Sepak Bola, tetapi Piala Dunia yang Pulang ke Rumah

By Sri Mulyati - Senin, 16 Juli 2018 | 02:16 WIB
Penyerang Prancis, Kylian Mbappe, berpose dengan trofi juara Piala Dunia 2018 setelah timnya menekuk Kroasia 4-2 pada laga final di Stadion Luzhniki, Moskow, 15 Juli 2018. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

Senandung "Football is Coming Home" bergema sepanjang Piala Dunia 2018 begitu tim nasional Inggris menang dramatis atas Tunisia pada laga pertama fase grup.

Frase tersebut berasal dari lagu tema Piala Eropa 1996 dan fan timnas Inggris awalnya menggunakan "Football is coming home" sebagai bahan lelucon karena kegagalan melaju jauh di turnamen internasional.

Semua berubah kala timnas Inggris memenangi laga melawan timnas Kolombia melalui adu penalti pada babak 16 besar Piala Dunia 2018.

Ini merupakan kali pertama Inggris mampu memenangi adu penalti di Piala Dunia.

"Football is coming home" yang semula hanya jadi olok-olok pribadi kini mendekati kenyataan.

(Baca Juga: Final Piala Dunia 2018 - Pesan Keras Paul Pogba untuk Para Pengkritik)


Para pemain timnas Inggris merayakan kemenangan 2-0 atas Swedia di babak perempat final Piala Dunia 2018, 7 Juli 2018 di Samara Arena. ( HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA )

Namun sepak bola akhirnya belum pulang karena Inggris terhenti di babak semifinal setelah kalah 1-2 dari timnas Kroasia.

Yang pulang kampung justru Piala Dunia itu sendiri yang ditemukan oleh Jules Rimet, sang pria berkebangsaan Prancis.

Jules Rimet yang saat itu mengorganisisasi turnamen antarnegara yang akhirnya bernama Piala Dunia pada 1928.