Hummels: Jerman Terakhir Kali Bermain Bagus pada Musim Gugur 2017

By Tomy Kartika Putra - Kamis, 28 Juni 2018 | 01:49 WIB
Leon Goretzka (kiri) dan Lee Jae-sung terjatuh dalam perebutan bola pada laga Korea Selatan kontra Jerman dalam partai Piala Dunia 2018 di Kazan Arena, Kazan, 27 Juni 2018. (LUIS ACOSTA/ AFP)

Pemain belakang Jerman, Mats Hummels, mengatakan bahwa timya terlalu bernafsu menyerang sehingga mengakibatkan struktur permainan Jerman roboh sehingga harus menanggung konsekuensi kalah dari Korea Selatan di laga hidup mati.

Jerman harus angkat koper lebih cepat dari gelaran Piala Dunia 2018.

Sang juara bertahan bahkan harus mengakhiri langkah mereka di gelaran empat tahun tersebut dengan menyandang status sebagai juru kunci Grup F.

Tim Panser kalah 0-2 di laga hidup mati melawan Korea Selatan di Kazan Arena, Kazan, pada Rabu (27/6/2018).

Jerman selalu mengancam gawang Korsel di sepanjang laga, namun mereka tidak bisa menembus pertahanan kokoh pasukan Shin Tae-yong.

(Baca juga: BREAKING NEWS - AC Milan Dilarang Berlaga di Kompetisi Eropa)

Keasyikan menyerang Jerman justru kecolongan pada menit-menit akhir lewat tembakan Young-gwon Kim dan Heung-min Son.

Pemain belakang Jerman, Mats Hummels, menilai bahwa timnya memang terlalu bernafsu menyerang sejak pertengahan babak kedua sehingga membuat lubang mengangga di sektor lini belakang.

"Kami terlalu bernafsu setelah menit ke-65, meninggalkan posisi kami, keteteran menghadapi serangan balik dan struktur permainan kami roboh," ucap Hummels kepada salah satu media Jerman, ARD seperti dilansir BolaSport.com dari ESPN.