Diego Maradona: Kolombia adalah Korban Pencurian Besar Ketua Komite Wasit FIFA

By Putra Rusdi Kurniawan - Rabu, 4 Juli 2018 | 22:52 WIB
Legenda sepak bola dunia, Diego Maradona, tampak menonton di tribune VIP Kazan Arena bersama sang kekasih, Rocio Oliva, pada laga Prancis vs Argentina, 30 Juni 2018. (ROMAN KRUCHININ/AFP)

Legenda Argentina, Diego Maradona, menyebut Kolombia adalah korban pencurian besar saat kalah dari Inggris pada babak 16 besar di Piala Dunia 2018.

Kolombia harus rela tersingkir dari Piala Dunia 2018 usai kalah 3-4 dari Inggris lewat babak adu penalti pada babak 16 besar, Rabu (4/7/2018) di Stadion Spartak.

Pertandingan ini harus dilanjutkan hingga babak adu penalti setelah kedua negara bermain imbang 1-1 hingga 120 menit.

Tim Tiga Singa unggul terlebih dahulu lewat penalti Harry Kane pada menit ke-57.

Namun, pada tambahan waktu babak kedua Yerry Mina mampu memperpanjang napas Kolombia.

Kekalahan Kolombia dari Inggris ini mendapatkan kecaman dari legenda Argentina, Diego Maradona.

Menurut Maradona, Kolombia adalah korban pencurian besar setelah Ketua Komite Wasit FIFA, Pierluigi Collina, menunjuk wasit asal Amerika Serikat, Mark Geiger, untuk memimpin laga.

(Baca Juga: [PILIHAN] Jalan Lapang Harry Kane Cs Lampaui Prestasi Terbaik Generasi Emas Inggris di Piala Dunia )

"Saya melihat pencurian yang besar di lapangan. Saya ikut menyesal untuk semua orang Kolombia, tetapi para pemain tidak dapat disalahkan atas hal ini," katanya.

Menurut sang legenda, Collina seharusnya tak memasukkan nama Geiger untuk memimpin pertandingan sebesar ini.

"Seorang pria (Collina) memutuskan untuk memilih seorang wasit hanya dengan googling," ujar Maradona dikutip BolaSport.com dari teleSur.

Para pemain Kolombia sepanjang laga kontra Inggris tercatat menerima enam kartu kuning dari wasit Mark Geiger.

Kolombia juga dijatuhi hukuman tendangan penalti setelah Carlos Sanchez dinilai melanggar Harry Kane, yang mengonversi eksekusi 12 pas menjadi gol Inggris.