Piala Dunia 2018 - Saat Nasi Goreng Jadi Bahasa Universal

By Firzie A. Idris - Senin, 9 Juli 2018 | 21:07 WIB
Sandip (tengah), suporter Belgia pencinta nasi goreng dan makanan Indonesia, bertemu dengan Bolasport.com dalam perjalanan dari Kaliningrad ke Moskow, Minggu (8/7/2018). (FIRZIE A. IDRIS/BOLASPORT.COM)

Tante dan paman pria asal Bangalore ini orang Indonesia.

(Baca juga: Tottenham Hotspur, Penguasa Sesungguhnya Semifinal Piala Dunia 2018)

Sandip mengaku bahwa hal terindah dari Tanah Air adalah makanannya.

“Tiga-empat hari sekali pasti saya masak makanan Indonesia di rumah saya di Bangalore. Nasi sambal goreng, nasi goreng, saya juga pasti sedia suplai Indomie di rumah,” tutur pria tersebut sembari beberapa kali memakai bahasa Indonesia secara sempurna.

Sandip mengaku ke Rusia untuk menyaksikan 3 laga Piala Dunia: Prancis-Denmark, Inggris-Belgia, dan terakhir Spanyol-Rusia.

Kami pun berbincang cukup banyak tentang beberapa tempat kuliner paling enak dan happening di Jakarta, terutama mereka yang menyajikan nasi goreng.

Sandip menambahkan bahwa selama di Piala Dunia 2018, ia tak terlalu banyak memakan masakan lokal.

(Baca juga: Harry Maguire, Pahlawan Timnas Inggris yang Berpeluang Menjadi Seorang Akuntan)

“Zona makanan saya dari Asia Tenggara. Masakan Indonesia, Thailand, dan Malaysia adalah makanan yang membuat saya nyaman,” tuturnya.

Ia lalu bercerita bahwa di saat dia berkelana di Rusia untuk Piala Dunia 2018, keluarga besarnya tengah berada di Bali.

“Ada 50 anggota keluarga saya tengah berkumpul di Bali. Namun, kali ini sepak bola lebih saya utamakan ketimbang keluarga,” lanjutnya menambahkan.