Mengenal Pussy Riot, Grup Band Cantik Perusak Final Piala Dunia 2018

By Ade Jayadireja - Selasa, 17 Juli 2018 | 19:01 WIB
Salah satu anggota Pussy Riot digelandang petugas keamanan saat laga final Piala Dunia 2018 antara Prancis dan Kroasia di Stadion Luzhniki, Minggu (15/7/2018) (MLADEN ANTONOV / AFP)

Kasus-kasus Lain

Pussy Riot mulai dikenal setelah menyelenggarakan pertunjukkan di dalam Cathedral of Christ the Saviour, Moskow, pada 2012.

Tiga anggota mereka dipenjara selama dua tahun atas tuduhan tindakan asusila.

Pada 2016, Pussy Riot kembali menggebrak dengan merilis video tentang Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Tayangan berjudul 'Make American Great' tersebut berisikan sindiran untuk sang pemimpin.

(Baca juga: 3 Kutukan Masih Eksis di Piala Dunia 2018)

Efek Ulah di Final Piala Dunia

Kroasia menjadi kubu yang paling dirugikan dengan kemunculan Pussy Riot di tengah pertandingan.

Pasalnya, insiden terjadi ketika mereka sedang menyerang.

Luka Modric cs pun tengah dalam kondisi tertinggal.

Pada akhirnya, Kroasia gagal membawa ulang trofi karena mengakhiri laga dengan kekalahan 4-2.

Pussy Riot pun harus menerima ganjaran berupa penjara selama 15 hari.