Lagi! Setelah Tolak Peluru Kini Uang Akomodari Atlet SEA Games 2017 Cabang Ini Belum Dibayar

By Any Hidayati - Kamis, 7 September 2017 | 12:37 WIB
Kepala Bidang Angkat Besi PB PABBSI, Alamsyah Wijaya, saat menghadiri acara diskusi bersama PB PABBSI dan PP PBSI di kantor redaksi Juara di Palmerah Barat, Jakarta, Rabu (31/8/2016). (DIYA FARIDA PURNAWANGSUNI/JUARA.NET)

Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) kembali mendapat keluhan dari salah satu cabang olahraga untuk ajang SEA Games 2017.

Kali ini giliran cabang angkat besi yang menyuarakan keluhan atas kinerja wakil pemerintah di bidang keolahragaan tersebut.

Manajer Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI), Alamsyah, mendatangi kantor Satlak Prima pada Rabu (6/9/2017).

Alamsyah mengeluhkan kinerja Satlak Prima yang tak kunjung membayar gaji pelatih asing serta hak atlet angkat besi yang berjuang di SEA Games 2017.

(Baca Juga: Gaji Pelatih Belum Dibayar, Manajer Angkat Besi Indonesia Datangi Satlak Prima SEA Games 2017)

"Saya bukan orang pintar birokasi dan saya bukan orang pemerintah. Kalau tujuh bulan dan anda no action, untuk apa anda ada di sana?" ujar Alamsyah seperti dikutip BolaSport.com dari KOMPAS TV.


Atlet angkat besi Indonesia, Deni, saat tampil di nomor angkat besi kelas 69 Kg pada SEA Games 2017 di Mitec, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (29/8/2017)/(FERI SETIAWAN/BOLASPORT.COM)

Deni dkk yang berjuang membawa nama Indonesia di ajang olahraga multi-even terbesar di Asia Tenggara tersebut ternyata belum memperoleh uang akomodasi.

Uang akumodasi berupa uang hotel dan penginapan belum diterima atlet angkat besi Indonesia.


Atlet tolak peluru putri Indonesia, Eki Febri Ekawati, berpose setelah menyumbang emas pada lomba yang berlangsung di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (25/8/2017).(DIYA FARIDA PURNAWANGSUNI/JUARA.NET)