4 Atlet Cantik SEA Games 2017 Ini Ungkap Duka Finansial Jadi Atlet Indonesia

By Any Hidayati - Minggu, 10 September 2017 | 15:15 WIB
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir (kiri) berpose dengan atlet panahan putri Indonesia, Diananda Choirunisa, di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (20/8/2017). (Dok. KOI)

Deddy Corbuzier mengunggah video wawancara empat atlet SEA Games 2017 tentang duka menjadi atlet Indonesia pada Jumat (8/9/2017).

Mentalis dan ilusionis yang sekarang menggeluti dunia presenter tersebut membedah rahasia di balik prestasi atlet Indonesia di SEA Games 2017.

Melalui akun YouTube Deddy Corbuzier, Deddy mengunggah video berjudul "Mereka yang Cantik Mereka yang Terlantar #Motive (Rahasia Di Balik SEA Games dan Indonesia)."


Deddy Corbuzier(grid.id)

Pada video tersebut tampak dua atlet panahan, Dellie Threesyadinda dan Diananda Choirunisa, dan dua atlet voli putri yaitu Berlian Marsheila dan Nandita Ayu.

Secara bergantian mereka mengakui bahwa finansial dan kesejahteraan atlet sering seret.

Apa saja keluhan mereka?

Berikut ini redaksi BolaSport.com merangkum keluhan 4 atlet cantik Indonesia tersebut:

1. Uang Try Out yang Seret


Nandita Ayu Salsabila, salah satu atlet timnas voli putri Indonesia di ajang SEA Games 2017, di Malaysia.(INDTAGRAM.COM/nanditaayu17)

Atlet harus menanggung sendiri biaya latihan sebelum pertandingan termasuk SEA Games 2017.

"Selesai SEA Games-nya baru dikembalikan," ujar Nandita Ayu.

2. Biaya Pemulihan Cedera Ditanggung Sendiri


Berlian Marsheilla, pevoli wanita Indonesia yang pernah dinobatkan sebagai libero terbaik Proliga 2017.(instagram.com)

Sebagai atlet bola voli, Berlian Marsheila sempat mengalami cedera.

Namun, uang pemulihan cedera ia tanggung dengan kantong pribadi.

"Kalau pas lagi ada kompetisi itu pasti semua dibayarin. Tapi, di luar itu enggak ada yang nanggung," kata Berlian.

3. Gaji Dibayar Terlambat dan Dicicil


Dellie Threesyadinda atlet panahan Indonesia(instagram.com/delliedinda)

Pembayaran gaji atlet sering terlambat dan berakhir dengan dicicil.

"Digajinya dua bulan sekali atau tiga bulan sekali... (dibayar) 50 (persen), 60, 90," tutur Diananda Choirunisa.

4. Sekadar Diberi Janji


Atlet tolak peluru putri Indonesia, Eki Febri Ekawati, berpose setelah menyumbang emas pada lomba yang berlangsung di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (25/8/2017).(DIYA FARIDA PURNAWANGSUNI/JUARA.NET)

Hadiah dan bonus yang diiming-imingi pemerintah nyatanya butuh waktu lama untuk direalisasikan.

"Yang tolak peluru ya... Sampai dia berkalung medali pun. Dia belum menerima satu sen pun gaji, uang saku, uang transport," kata Berlian menambahkan.