Pilot Putra Paralayang Indonesia Memburu Prestasi Pilot Putri

By Weshley Hutagalung - Sabtu, 16 September 2017 | 19:52 WIB
Seorang pilot peserta Kejurnas dan Kejuaraan Terbuka Lintas Alam Paralayang 2017, terjungkal saat lepas landas mendadak diterpa angin kencang pada Ronde II, di Bukit Joglo, Waduk Gajah Mungkur, Kabupaten Wonogiri, Jumat (15/9). (TAGOR SIAGIAN/HUMAS PB FASI)

Para pilot asing bakal lawan Indonesia di Asian Games 2018 sangat akrab dengan nama-nama pilot putra Thomas Widyananto, Hening Paradigma (Jawa Tengah), dan Rio Indrakusumah (DKI Jaya).

Mereka bertiga dikenal andal dalam nomor terbang lintas alam.

Hening Paradigma masih memegang rekor nasional sejauh 109 km yang dibuatnya pada 2012, dari Wonogiri ke Pati.

Rio Indrakusumah pernah terbang sejauh 83 km di Austria, Eropa Barat saat mengikuti klinik terbang lintas alam tahun lalu.

Namun, keinginan pilot asing bertarung dengan Rio di Kejurnas dan Kejuaraan Terbuka Lintas Alam Paralayang 2017 di Bukit Joglo, Desa Sendang, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, 13-17 September 2017, tak kesampaian.

Ia absen di Wonogiri.

(Baca juga: 3 Nama yang Bikin Pep Guardiola Tinggalkan FC Bayern Muenchen)

Konsentrasi mengikuti Seri IV PGAWC (Piala Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang) 2017 di Pegunungan Kobarid, Slovenia, Eropa Timur, 22-24 September 2017, ia anggap sangat perlu.

“Saya takut bakal kikuk terbang Ketepatan Mendarat setelah Kejurnas XC. Kontrol payungnya kan berbeda,” ujar Rio seperti disampaikan Tagor Siagian, Humas PB FASI (Pengurus Besar Federasi Aero Sport Indonesia), kepada BolaSport.com.

Kekhawatirannya sangat beralasan mengingat sementara putra asal Sumatera Barat itu menempati peringkat teratas Kelas Umum Seri PGAWC 2017.