Muhammad Adiktia Rahman Bangga dengan Torehannya di Popnas 2017

By Imadudin Adam - Selasa, 19 September 2017 | 11:02 WIB
Muhammad Adiktia Rahman (TRIBUNNEWS.COM)

Muhammad Adiktia Rahman merasa senang dengan perolehannya di Popnas 2017 meski hanya meraih medali perunggu.

Adiktia meraih hasil perunggu dari cabang gulat yang berlangsung di GOR Simpang Lima, Purwodadi, Grobogan Jawa Tengah pada Senin {18/9/2017).

Dalam pertandingan memperebutkan tempat ketiga (perunggu) Adiktia, demikian ia biasa dipanggil berhasil menumbangkan pegulat dari Bengkulu, Ervan Juliansyah dengan skor 8-2.

Anak bungsu dari lima bersaudara keluarga Abdurahman ini merasa bangga karena lawannya Ervan sudah lama bermain di gaya Grego Roman.

Sementara dirinya baru sekarang ini coba-coba main ternyata bisa mengalahkan Ervan yang sudah berpengalaman Ervan adalah pegulat Grego Roman yang hebat. Bulan lalu Ervan berhasi meraih medali perak dalam kejuaraan international di Bangkok Agustus 2017.

“Evan itu teman saya di Ragunan, saya bisa mengalahkan dia yang pengalaman di Grego,” tutur Adiktia usai pertandingan.

Dia lebih bangga lagi karena di babak pertama (penyisihan) ia berhasil menumbangan pegulat terbaik Jawa Barat, Saddam Rakhmatuloh dengan skor 6-2.

“Mereka itu sudah lama semua di Grego sementara saya belum berpengalaman sama sekali. Tetapi saya bisa. Mungkin ini sudah jalan Allah untuk keluarga saya,” tutur Adiktia.

Menurut pelati gulat DKI, Agung Nugraha Santosa, Adiktia dan orang tuanya sering curhat tentang kehidupan keluarga mereka.

Adiktia itu anak seorang kuli bangunan di Cirebon, kerja nyambi sana-sini untuk menghidupkan keluarganya. Kasihan betul kalau kita lihat orang tuanya kata Agung.

Merasa ibah pada keluarganya, salah satu pelatih gulat DKI, Amirudin mengambil Adiktia dari Cirebon dengan maksud untuk berlatih gulat.

Nyatanya memang anaknya cukup berprestasi, dan itulah yang membuat kedua orang tuanya sangat berharap Adiktia menjadi orang sukses berpsrestasi di gulat agar bisa mengubah kehidupan sosial ekonomi keluarganya.

“Kemarin, Jumat orang tuanya dari Cirebon datang ke Ragunan. Maksud mereka mau lihat anaknya bertanding tetapi tidak punya uang. Apa boleh buat tidak bisa nonton anaknya Adiktia. Mudah-mudahan orang tuanya bisa membaca berita tentang kesuksesan Adiktia meraih perunggu,” urai Agung.

“Tolong jaga dia (Adiktia), bantu dia sampai jadi juara untuk menghidupkan keluarga,” sebut Agung menirukan permintaan orang tuanya.

Semoga Adiktia bisa berprestasi dengan baik supaya bisa mengubah kehidupan sosial ekonomi keluarganya.