Lekat dengan Stigma Negatif, Pole Dance Diakui sebagai Sebuah Olahraga

By Doddy Wiratama - Senin, 16 Oktober 2017 | 22:31 WIB
Salah satu atlet pole dance beraksi dalam ajang World Artistic Pole Championships 2017. (instagram.com/ipsfpolesports)

Pole dance atau dikenal sebagai tari tiang pada akhirnya diakui sebagai sebuah cabang olahraga profesional.

Setelah 11 tahun berjuang, pole dance diterima sebagai olahraga profesional oleh Global Associaton of International Sports Federation (GAISF).

Presiden International Pole Sports Federation (IPSF), Katie Coates, memulai perjuangan pada tahun 2006 saat membuat sebuah petisi.

Petisi yang berisi dukungan agar pole dance dilombakan di Olimpiade ini ditandatangani oleh lebih dari 10.000 orang.

Setelah berhasil mengumpulkan dukungan, IPSF pun berdiri pada 2009 dan menggelar kejuaraan dunia pertamanya pada 2012. 

(BACA JUGA: Mantan Bintang WWE Ini Belum Kapok Menjajal Arena UFC)

Melepas stigma negatif yang mengasosiasikan pole dance dengan hiburan dewasa (mengarah ke seksual) menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi IPSF.

"Pole dance tidak seperti yang banyak orang pikir. Anda harus melihatnya secara langsung agar benar-benar memahaminya (sebagai olahraga)," ujar Katie Coates dikutip BolaSport.com dari The Sun. 

"Pada awal 2000-an orang mulai melakukan tari tiang sebagai kegiatan olahraga dan membuang jauh segala penilaian negatif."

"Kami tidak menggunakan sepatu hak tinggi sehingga akan lebih mudah dilakukan oleh semua orang," tutur wanita berusia 41 tahun itu.