Terens Puhiri Sempat Jadi Pengumpul Kaleng Bekas demi Sepak Bola

By Jumat, 20 Oktober 2017 | 22:59 WIB
Winger Pusamania Borneo FC yang tengah mengikuti seleksi Indonesia U-22, Terens Puhiri, berpose seusai memberikan keterangan pers di Hotel Yasmin, Karawaci, Tangerang, Banten, Selasa (7/3/2017). (FERRIL DENNYS SITORUS/JUARA.NET)

(Baca Juga: Permainan Persib Bandung Bikin Bobotoh Ini Tidur Nyenyak di Tribun Penonton)

Setahun kemudian, barulah ia bisa masuk tim tersebut. Ia mulai menyita perhatian ketika menyabet gelar pemain terbaik dan top scorer Liga Danone 2008 meski timnya, Numbay Star, hanya finis di peringkat ketiga.

Selepas dari Jayapura, Terens kemudian hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan sekolah dan karier sepak bolanya.

Ia masuk SMA Persada dan di saat bersamaan mengikuti seleksi timnas U-15 untuk Piala AFF di Laos.

“Saya diajak langsung oleh coach Amos melanjutkan SMA di Jakarta agar saya bisa seleksi di timnas untuk AFF di Laos. Saat itu tim dilatih Mundari Karya, Mungkin saya direkomendasikan oleh almarhum (coach Amos) karena dekat dengan Mundari,” kata Terens.

Mendorong Motor

Banyak suka maupun duka yang didapatkan Terens saat menjalani hidupnya sebagai perantauan di ibu kota.

Ia mengingat saat berjuang mengikuti seleksi tim SAD Uruguay, ada momen yang tak bisa ia lupakan.

“Ketika ikut seleksi SAD Uruguay, saya diminta datang ke lapangan Sawangan. Dari Condet diantar sahabat ke sana naik motor, di tengah jalan tiba-tiba mengalami pecah ban. Saya dorong motor itu hampir satu kilo seperti pemanasan. Untung enggak telat. Saya akhirnya bisa terpilih tim SAD. Tapi, teman saya yang paling berjasa itu sekarang sudah meninggal. Saya sangat merasa kehilangan,” tuturnya.

Kini, Terens terus berkembang dan menjadi tumpuan Pesut Etam di Liga 1. Penampilan apiknya terus memberikan kontribusi besar bagi klubnya tersebut.