Begini Strategi INAPGOC Siasati Pemangkasan Anggaran

By Diya Farida Purnawangsuni - Rabu, 1 November 2017 | 19:56 WIB
Ketua Umum PB ISS, Raja Sapta Oktohari, dalam acara jumpa pers Tour de Indonesia pada Selasa (8/11/2016) (ADE JAYADIREJA/JUARA.net)

Panitia pelaksana Asian Para Games (INAPGOC) 2018 terpaksa melakukan perhitungan ulang terkait rencana anggaran untuk pesta olahraga atlet-atlet difabel se-Asia tersebut.

Setelah melakukan penyesuaian dan pemangkasan, INAPGOC akhirnya mengajukan anggaran baru untuk Asian Para Games 2018 senilai Rp 1,6 triliun.

Di atas kertas, usulan anggaran baru tersebut jauh lebih besar dari kesiapan dana yang dialokasikan pemerintah yakni Rp 862 miliar.

Namun, Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari menilai anggaran baru yang telah diperhitungkan ulang oleh kubunya sudah menjadi opsi terbaik.

"Kami INAPGOC) sudah tidak bisa menekan biaya lagi. Kalau ada yang lebih ahli untuk mengolah anggaran, ya silakan," ucap Okto pada acara media gathering di Jakarta, Rabu (1/11/2017).

Okto kemudian memaparkan tentang strategi yang dilakukan INAPGOC untuk menyiasati pemangkasan anggaran.

Salah satunya ialah dengan memanfaatkan apa yang sudah disediakan panitia Asian Games 2018 (INASGOC).

"Kami akan melakukan sinkronisasi Asian Games dan Asian Para Games yakni pada venue dan pengadaan hardware seperti komputer," kata Okto lagi.

(Baca juga: Kidambi Srikanth: Dominasi Lin Dan dan Lee Chong Wei Sudah Berakhir)

"Namun, kami tetap perlu membuat anggaran dan harus mengkomunikasikan dengan INASGOC untuk menemukan irisan apa saja yang bisa dikerjasamakan antara Inasgoc dan Inapgoc," kata Okto lagi.

Lebih lanjut Okto menjelaskan bahwa pengadaan komputer sebagai salah satu alat kerja Inapgoc tetap perlu dilakukan meskipun Inasgoc juga melakukan hal serupa.