Lari Berlebihan Sangat Tidak Disarankan, Ini Alasannya

By Imadudin Adam - Selasa, 14 November 2017 | 08:44 WIB
Aksi pelari Indonesia, Nanda Mei Sholihah, pada nomor 400 meter putri T4 pada ASEAN Para Games 2017. Nanda meraih medali emas, Rabu (21/9/2017). (MEDIA CDM APG)

Dia berkata bahwa olahraga alternatif yang dapat dilakukan adalah jogging atau berjalan.

“( Lari buat amal) ya jangan. Buat amal malah terjadi sesuatu. Jalan saja. Kalau ikut 10 kilometer, jalan cepat. Jogging kan pelan. Kalau punya target satu jam 10 kilometer saja, itu sudah berlebihan,” katanya.

(Baca Juga: Italia Gagal Lolos Piala Dunia, 3 Pemain Nyatakan Pensiun, Buffon Salah Satunya)

Penyakit yang timbul akibat radikal bebas memang tak dapat langsung dirasakan. Efeknya akan terasa dalam jangka panjang. Hal ini, misalnya, dirasakan oleh salah satu pasien Oetoro yang berumur 39 tahun.

Sang pasien datang dengan keluhan sakit pada dada dan kemungkinan mengalami penyumbatan jantung. Lututnya juga tak bergerak dengan nyaman.

Saat ditanya, pasien itu mengatakan selalu berlari di pinggir pantai setiap hari.

“Dia bilang, ‘Saya olahraga rajin, tapi kenapa justru kena serangan jantung dan kena lutut sakit?’ Itu karena berlebihan,"

Menurutnya jogging dengan waktu setengah jam sudah cukup.