Peraih Medali Perak Olimpiade Ini Berikan Acungan Jempol untuk BWF Terkait Aturan Servis yang Baru

By Susi Lestari - Rabu, 6 Desember 2017 | 15:44 WIB
Pelatih ganda putra Malaysia, Jeremy Gan (tengah), berpose dengan Goh V Shem/Tan Wee Kiong setelah menjuarai BWF Superseries Finals 2016. (BERNAMA)

Pebulu tangkis Malaysia, Tan Wee Kiong, memberikan acungan jempol kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang telah membuat aturan baru tentang servis yang akan diberlakukan mulai musim kompetisi 2018.

Aturan baru tersebut menyatakan shuttlecock harus berada pada posisi 1,15 meter di atas permukaan lapangan pada saat pemain akan melakukan pukulan pertama.

Pemain spesialis ganda putra ini menyatakan persetujuannya di tengah banyaknya pemain lain yang menolak.

Persetujuan diberikan oleh Tan Wee Kiong bukan tanpa sebab.

(Baca Juga: Hanya Ada 1 Wakil Indonesia yang Pernah Juara BWF Superseries Finals, Siapakah Itu?)

Tan telah mengalami beberapa pengalaman buruk yang sulit dilupakan di Olimpiade Rio 2016.

Tan Wee Kiong yang saat itu berpasangan dengan Goh V Shem (ganda putra) diambang kesuksesan untuk meraih medali emas pertama Olimpiade untuk Malaysia.

Di gim ketiga, Tan/Goh berhasil memegang dua kali match point pada kedudukan 20-19 dan 21-20.

Sayangnya, saat berada di poin-poin kritis tersebut, dua kali servis Goh dianggap gagal.

Alhasil, Tan/Goh kehilangan fokus dan harus rela meraih medali perak Olimpiade setelah kalah dari Fu Haifeng/Zhang Nan (China) dengan skor 21-16, 11-21, 21-23.