Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Final nomor tunggal putri yang mempertemukan Akane Yamaguchi (Jepang) dan Ratchanok Intanon (Thailand) layak disebut sebagai pertandingan yang apik.
Dalam laga semifinal BWF Superseries Finals 2017 yang digelar di Hamdan Sports Complex, Dubai, Uni Emirat Arab, Sabtu (16/12/2017), Yamaguchi dan Intanon saling menunjukkan kekuatan masing-masing.
Pada gim pertama, Intanon berhasil unggul lebih dahulu dengan skor 21-17.
Tidak mau menyerah straight game, Yamaguchi mampu menyamakan kedudukan di gim kedua dengan skor 21-12.
(Baca Juga:VIDEO - Strategi Lob Panjang Marcus/Kevin yang Paksa Wasit Tegur Pelatih Aryono Miranat)
Barulah pada gim kedua, kekuatan besar dua pemain tunggal putri elit dunia itu dimunculkan.
Pada laga yang dihelat untuk memperebutkan tiket final tersebut, tampak dua gaya permainan kontras terbaik ditampilkan.
Intanon dengan serangan kreatif tidak terduganya, sementara Yamaguchi yang identik dengan gaya bertahan.
Konsisten menerapkan pola pertahanan yang tidak mudah ditembus, Yamaguchi nyatanya bisa mendulang kemenangan meski sempat tertinggal 11-16 dan 14-18 di gim ketiga.
Saat Yamaguchi tertinggal, penonton di tribun seolah bisa memprediksi siapa yang akan menjadi pemenang.
(Baca Juga: BWF Superseries Finals 2017 - Kemenangan Marcus Fernaldi/Kevin Sanjaya Jadi Trending Topic Indonesia)
Sayangnya, semua berubah saat Intanon masuk ke dalam sebuah perangkap pola permainan peraih gelar juara China Open 2017 itu.
Dengan permainan yang seolah berjalan baik untuknya, Intanon justru membuat dirinya ingin bermain tenang dengan reli panjang.
Ketenangan dalam bermain di gim penentuan justru menjadi kesempatan Yamaguchi mengejar poin demi poin.
Lewat gaya bertahan dan menyerang tanpa lelah, Yamaguchi pun mampu mengejar bahkan berbalik unggul hingga akhirnya meraih kemenangan dengan skor 21-19.
Sempat syok karena gagal melaju ke partai final, Intanon pun menceritakan bagaimana Yamaguchi berhasil membuatnya tidak sadar masuk ke dalam perangkap.
"Saya pikir itu sudah menjadi permainan saya. Saya merasa itu adalah hari saya. Saya hanya tetap tenang," kata Intanon dikutip BolaSport.com dari BWF World Superseries.
"Saat mulai berpikir dia masuk ke dalam ritme permainan saya, Akane justru mengubah pola permainan menjadi lebih cepat dan saya yang gugup melihat perubahannya dengan mudah mengikuti ritme dia," sambung Intanon.
Selanjutnya di partai final, Yamaguchi sudah ditunggu wakil India, Pusarla V. Sindhu.
Sindhu meraih tiket ke final setelah mengalahkan tunggal putri China, Chen Yufei dengan straigt game dengan skor 21-15, 21-18.
Pertandingan final antara Yamaguchi melawan Sindhu akan digelar pada Minggu (17/12/2017) mulai pukul 13.00 waktu Dubai atau pukul 16.00 WIB.