Eddie Hearn Buka-bukaan tentang Dominasi Inggris di Dunia Tinju

By Susi Lestari - Senin, 8 Januari 2018 | 10:57 WIB
Promotor tinju, Eddie Hearn, berbicara kepada media menjelang pertarungan untuk memperebutkan gelar juara dunia versi IBF antara Anthony Joshua (Inggris) dan Dominic Breazeale, di London, 4 Mei 2016. (BEN STANSALL/AFP PHOTO)

Promotor petinju asal Inggris, Anthony Joshua, Eddie Hearn, meyakini dominasi Inggris pada tinju akan tetap kuat meski hanya memiliki sedikit juara dunia.

Pada 2016, dominasi Inggris di tinju tidak terbantahkan dengan kekuatan penuh 13 juara dunia sampai akhir musim.

Namun, pada akhir 2017, juara dunia di Inggris hanya tersisa enam, yakni Anthony Joshua (kelas berat WBA-IBF-IBO), George Groves (kelas menengah super WBA), Billy Joe Saunders (kelas menengah WBO), Lee Selby (IBF featherweight), Ryan Burnett (kelas banteng WBA-IBF), dan kal Yafai (kelas terbang super WBA).

(Baca Juga: Ini Reaksi Conor McGregor atas Ancaman Presiden UFC yang Akan Melucuti Gelar Juaranya)

Beberapa petinju yang kehilangan sabuk mereka pada musim lalu adalah Tony Bellew, James DeGale, Kell Brook, Nathan Cerdik, Carl Frampton, dan lain-lain.

"Saya tidak melihat bahwa jumlah juara dunia Inggris adalah cerminan langsung pasar," kata Hearn dikutip BolaSport.com dari Boxing Scene.

"Apa yang ditunjukkannya adalah bahwa juara dunia yang telah kehilangan gelar mereka telah menyajikan banyak pertarungan serilu, yang merupakan kabar baik bagi para penggemar dan itulah alasan mengapa mereka dipukuli," tutur Hearn lagi.

Hearn menambahi, meski secara kuantitas Inggris memiliki juara dunia lebih sedikit pada 2017, ternyata tidak berbanding lurus dengan banyaknya jumlah penggemar.

"Meski mengalami penurunan jumlah juara dunia, hak siar olahraga tinju justru mendapatkan ledakan. Ada petinju seperti Joshua yang berhasil mengumpulkan 90.000 penggemar saat melawan Wladimir Klitschko di Wembley pada April 2017," lanjut Hearn.

(Baca Juga: Skandal Pesumo Ini Cerminkan Pepatah, Karena Nila Setitik, Rusak Susu Sebelanga)