Usai Mundurnya Serena Williams, 5 Petenis ini Berpeluang Tampil Cemerlang di Australia Open 2018

By Imadudin Adam - Kamis, 11 Januari 2018 | 07:51 WIB
Petenis Rumania, Simona Halep, saat bertanding melawan Daria Kasatkina (Rusia) pada babak kedua turnamen Wuhan Terbuka di China, Selasa (26/9/2017). (WANG ZHAO/AFP PHOTO)

Beberapa petenis putri di ajang turnamen Grand Slam Australia Open 2018 berpeluang untuk tampil bersinar usai mundurnya sang juara bertahan Serena Williams beberapa waktu lalu.

Seperti dikutip Bolasport.com dari Kompas.com, inilah kelima nama yang berpeluang tampil cemerlang di ajang tersebut:

1. Simona Halep


Simona Halep akan menghadapi Garbine Muguruza di final Cincinnati Open 2017 yang digelar pada Minggu (20/8/2017).(dok. Twitter.com/CincyTennis)

Petenis yang kini menempati peringkat satu dunia ini gtampil buruk di dua turnamen Australian Open terakhir.  Namun menghadapi musim 2018 ini, Halep mengaku lebih percaya diri setelah memenangi dua gelar di nomor tunggal dan ganda pada Shenzhen Open pekan lalu.

(Baca Juga: Home Ragam Ketua CdM: Asian Games 2018 Harus Dipersiapkan oleh Seluruh Anak Bangsa)

Petenis baseliner yang agresif, Halep yang berusia 26 tahun lalu menjuarai turnamen di Madrid, Bukarest dan Montrel dan lolos ke final empat turnamen termasuk French Open saat di final ia dikalahkan Jelena Ostapenko.  Tengah berusaha memulihkan reputasinya karena selalu kalah dalam pertandingan besar, inilah kesempatan paling besar buat petenis Romania ini.

2. Caroline Wozniacki


Petenis Denmark, Caroline Wozniacki (Denmark), melakukan selebrasi seusai menjalani pertandingan babak perempat final Rogers Cup di Aviva Centre, Toronto, Kanada, Jumat (11/8/2017).(VAUGHN RIDLEY/AFP PHOTO)

Petenis Denmark yang pernah diisukan mengundurkan diri, datang ke Melbourne sambil mengincar posisi peringkat utama dunia. Petenis berusia 27 tahun ini mengalahkan Venus Williams di WTA Tour Finals di Singapura di penghujung 2017. Ia membuka musim 2018 dengan lolos ke final turnamen di Auckland, Selandia Baru.

Di WTA Finals Tour di Singapura, Wozniacki mampu mengalahkan Elina Svitolina, Simona Halep dan Karolina Pliskova dan peringkatnya pun melonjak dari posisi 19 ke peringkat 2.

3. Karolina Plikova


Petenis Republik Ceska, Karolina Pliskova, menyalami Caroline Wozniacki (Denmark), seusai menjalani pertandingan babak perempat final Rogers Cup di Aviva Centre, Toronto, Kanada, Jumat (11/8/2017).(VAUGHN RIDLEY/AFP PHOTO)

Petenis jangkung dengan rajah pada tubuhnya, Pliskova  sempat menduduki peringkat satu dunia Juli tahun lalu.

Hasil ini didapaanya dengan menjuarai turnamen di Brisbane, Doha dan Eastbourne.

Petenis dengan servis yang keras, Pliskova merupakan petenis yang mencatat ace terbanyak pada WTA Tour 2017 dengan mencatat 452 ace dalam 69 pertandingan. Pliskova lolos ke semifinal turnamen Brisbane pekan lalu, sebelum dikalahkan Svitolina.

4. Elina Svitolina


Elina Svitolina akan menghadapi Caroline Wozniacki di partai puncak Rogers Cup 2017 pada Senin (14/8/2017) dini hari waktu Indonesia(Instagram.com/elisvitolina)

Musim 2017, Svitolina memenangi lima gelar juara turnamen WTA di Taiwan, Dubai, Istanbul, Roma dan Toronto. 

Pada bulan September ia naik ke peringkat 3 dunia.

Pada turnamen di Toronto, Svitolina mengalahkan nama-nama besar seperti Venus Williams, Garbine Muguruza, Simona Halep dan Caroline Wozniacki. Di Brisbane pekan lalu ia mampu mengalahkan dua favorit juara yaitu Johanna Konta dan Karolina Pliskova.

5. Johanna Konta


Petenis Inggris, Johanna Konta sedang berusaha mengembalikan bola ketika menghadapi Ekaterina Makarova pada babak keempat Australia Terbuka yang digelar di Margaret Court Arena, Melbourne Park, Senin (25/1/2016).(PAUL CROCK/AFP PHOTO)

Petenis Inggris kelahiran Australia ini mulai menanjak setelah menyingkirkan Venus Williams pada Australian Open 2016. 

Saat itu ia mencapai semifinal sebelum dikalahkan Angelique Kerber.

(Baca Juga: Pelatih Selangor FA Kagum Melihat Evan Dimas)

Tahun lalu ia kalah dari Serena Williams di perempatfinal. 

Tahun itu pula, Konta lolos ke semifinal Wimbledon, namun setelah itu karirnya terganggu cedera.